WahanaNews.co | Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa, menginstruksikan prajuritnya tidak mengamankan proyek apa pun, kecuali mendapat perintah dari Panglima Kodam (Pangdam) setempat.
Hal ini disampaikan Andika menyikapi tewasnya prajurit TNI dalam serangan kelompok bersenjata saat melakukan pengamanan di Bandara Aminggaru, Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, beberapa waktu lalu.
Baca Juga:
4.000 Prajurit TNI Kena Sanksi Akibat Terlibat Judi Online
"Semua harus bertindak secara disiplin dan hati-hati serta tidak sembarangan," kata Andika Perkasa, melalui kanal YouTube yang dipantau di Jakarta, Selasa (22/3/2022).
Dia mengingatkan setiap Komandan Kodim (Dandim) di semua wilayah, terutama di Papua Barat, untuk selalu siaga dalam bertugas.
Jajaran di tingkat bawah diminta tidak pernah main-main.
Baca Juga:
Danpuspom TNI Pimpin Apel Gelar Pasukan Penegakan Hukum Tahun 2024
"Pada saat bersamaan harus selalu siap di mana pun," ujar lulusan Akademi Militer 1987 tersebut.
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu mengatakan, kelompok kriminal bersenjata (KKB) bisa berada di mana saja.
Kesiapsiagaan setiap prajurit harus selalu diutamakan.
Andika juga menjelaskan kasus kontak senjata antara prajurit TNI dan KKB di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, pada 19 Januari 2022.
Saat itu, prajurit Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI AU terpaksa menembak balik para kelompok bersenjata di wilayah Ilaga.
Hal itu karena posisi prajurit Kopasgat TNI AU dalam keadaan diserang.
Sehingga sulit untuk menghindari baku tembak dengan kelompok bersenjata yang terus menyerang. [gun]