WahanaNews.co | Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto melempar isu biru bakal keluar pemerintahan Jokowi usai mendeklarasikan Anies Baswedan calon presiden 2024.
Hasto Kristiyanto menganalogikan biru tersebut bagai warna bendara Belanda yang dirobek pejuang pada awal kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga:
Daftar Lengkap 580 Anggota DPR Terpilih 2024-2029 Bakal Ikuti Pelantikan Hari Ini
Hasto Kristiyanto menyinggung pendeklarasian Anies Baswedan seperti Peristiwa 10 November 1945, yakni peristiwa perobekan kain biru dari bendera Belanda di Hotel Yamato.
Semua berawal dari perayaan HUT TNI Tahun 2022 di Kantor DPP PDI-P, Jakarta Pusat, Minggu (9/10/2022), Hasto memamerkan lukisan Peristiwa 10 November 1945.
Di dalam lukisan itu, tampak sejumlah tokoh mulai dari Soekarno hingga Jenderal Sudirman.
Baca Juga:
Hinca Panjaitan Pimpin Tim Pemenangan Bobby-Surya di Pilgubsu 2024
Di tengah-tengahnya, ada lukisan yang menampilkan perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato.
"Itu menunjukkan Bung Karno, Jenderal Besar Sudirman, Jenderal Urip Suharjo, dan Bung Tomo," ujar Hasto dikutip dari Kompas.com.
Hasto kemudian menunjuk lukisan yang menggambarkan banyak orang sedang merobek bendera warna biru dari bendera Belanda.
Ia lantas menyinggung perihal warna biru yang dirobek itu.
"Ya, biru itu dulu warna Belanda. Kalau sekarang kan ada warna biru lainnya juga ya. Anies kan banyak warna biru," kata Hasto.
Lebih jauh, Hasto menyebut "biru" itu kini juga terlepas dari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Para pejuang kita kan ada bendera Belanda, birunya dilepas. Dan ternyata birunya juga terlepas kan dari pemerintahan Pak Jokowi sekarang, karena punya calon presiden sendiri," ujar Hasto.
Nasdem Tegaskan Dukung Jokowi sampai 2024
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Nasdem Ahmad Ali menegaskan partainya tetap berada di dalam koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga tahun 2024.
Ali merespons PDI-P yang menyebut ada "biru" yang keluar dari pemerintahan Jokowi karena sudah memiliki calon presiden (capres) sendiri.
Diketahui, Nasdem yang identik dengan warna biru memang sudah mengusung Anies Baswedan menjadi Capres di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
"Komitmen Partai Nasdem mengusung Pak Jokowi-Ma'ruf Amin sampai 2024," ujar Ahmad Ali, dilansir dari Kompas.com, Minggu (9/10/2022).
Ali menjelaskan, pencalonan yang Nasdem lakukan sekarang tidak ada kaitannya dengan posisi mereka di dalam pemerintahan.
Pasalnya, masa periode Jokowi akan berakhir pada tahun 2024.
Sementara, Nasdem merasa tidak punya kontrak dengan Jokowi setelah tahun 2024.
"2024 itu adalah pencalonan presiden pasca Pak Jokowi. Wong ini kita mencalonkan presiden setelah periode Pak Jokowi," katanya.
Ali lantas mempertanyakan sikap PDI-P yang menyebut bahwa ada partai biru keluar dari pemerintahan Jokowi.
Menurutnya, pemerintahan yang ada saat ini adalah pemerintahan Jokowi, bukan pemerintahan PDI-P.
"Jadi saya pikir kita saling menghargai keputusan tiap-tiap partai. Itu hal yang lebih bijak menurut saya," kata Ali.
Untuk itu, Ali meminta agar PDI-P tidak perlu memusingkan keputusan partai lain.
Bahkan, menurut Ali, Nasdem akan menghargai keputusan PDI-P apabila memutuskan sesuatu.
"Kami merasa dalam perjalanan koalisi kami mengusung Pak Jokowi, mendukung Pak Jokowi dari 2014 sampai hari ini, kami selalu tempatkan Pak Jokowi sebagai Presiden RI. Kami berkomitmen menjaga pemerintahan ini sampai dengan berakhirnya periode beliau," ujarnya. [rin]