WahanaNews.co, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyatakan keterbukaannya untuk bertemu dengan Prabowo-Gibran, namun dengan beberapa syarat.
Aryo Seno Bagaskoro, Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud, mengungkapkan pernyataan ini melalui Sapa Indonesia Pagi di KOMPAS TV pada Jumat (16/2/2024).
Baca Juga:
Mustikaningrat Tampil Memukau, Visi Ekonomi Sumedang Sugih Jadi Sorotan Debat Pilkada
“Tentu ini satu hal yang baik, karena dari dulu juga PDI Perjuangan ini adalah sebenarnya partai yang terbuka, kami ini partai terbuka, tapi terbuka dengan apa terbuka dengan syarat,” tutur Aryo.
Dia menyebutkan syaratnya, yakni, setiap pihak yang ingin sowan betul-betul memikirkan kepentingan bangsa dan negara, tidak memikirkan kepentingan diri sendiri dan keluarga.
"Harus mementingkan kepentingan rakyat, tidak hanya mementingkan kepentingan sepertiga kekuatan ekonomi Indonesia,” tuturnya.
Baca Juga:
Sengaja Dihapus, Foto Rano Karno Bersama Terduga Kasus Judi Online Lenyap dari Instagram
Menurut Aryo, Prabowo-Gibran bertemu bukan semata karena hasil Pilpres tapi juga hasil Pileg yang menempatkan PDI-P sebagai partai dengan perolehan tertinggi berdasarkan hasil hitung cepat.
“Kalau melihat kenapa kemudian inisiatif untuk bertemu terjadi, kan kemarin dalam pemilu tidak hanya Pilpres yang terjadi tapi ada pemilihan legislatif. Dan di dalam pemilihan legislatif kemarin kita masih melihat bahwa PDI Perjuangan berdasarkan hasil quick count masih menjadi pemuncak klasemen,” ucap Aryo.
PDIP, lanjutnya, berhasil mencapai hattrick di dalam hal pemilihan legislatif dan masih menjadi kekuatan yang sangat dominan di legislatif.
"Maka kemudian tidak mengherankan jika harus dilakukan pertemuan-pertemuan dalam konteks merajut kebangsaan.”
Namun menurutnya, PDI-Perjuangan berada di luar pemerintahan tidak kalah patriotik dengan yang berada di pemerintahan.
PDI-P, kata Aryo, akan mendukung pemerintah jika melakukan kesejahteraan rakyat dan akan mengkritik jika pemerintah dalam kebijakannya melukai rakyat.
“Tugas di luar pemerintahan itu tidak kalah cinta negara, tidak kalah patriotik dengan di dalam pemerintahan,” kata Aryo.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]