WahanaNews.co, Jakarta - Dalam proses rekapitulasi penghitungan suara di wilayah kerja PPLN Seoul, Korea Selatan, terjadi kekeliruan antara hasil perolehan suara dari PDIP dan Partai Golkar.
Kesalahan ini terungkap saat rapat pleno rekapitulasi tingkat nasional di kantor KPU RI, Jakarta Pusat.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Awalnya, Saksi dari PDIP, Harli Muin, menemukan kejanggalan tersebut.
Dia menyoroti perbedaan antara perolehan suara PDIP dalam Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) dengan yang tercantum dalam Formulir C.Hasil Plano di TPS 016 Seoul, Korea Selatan.
"Pertanyaan saya kenapa salah-salah begini, Mbak? Apakah ini Sirekap atau sengaja salah? Ini tidak sesuai ditulis kenapa, apa karena Sirekap atau Anda sengaja salah menuliskan? Atau memang diubah?" kata Harli saat rapat rekapitulasi di kantor KPU, melansir Detik, Sabtu (1/3/2024).
Baca Juga:
Pengusaha WN Korsel Ditangkap KLHK Sulbar Soal Tambang Pasir: CV Wahab Tola Sah Punya IUP dan SHM
"Kita ini kan belum catat, lihat itu empat (suara untuk) partai, kau tulis dua di situ. Lalu seharusnya (ada suara) 21, itu menjadi 9. Kenapa dikurangi begitu banyak?" sambungnya.
Para pihak kemudian melakukan peninjauan ulang terhadap perolehan suara PDIP dengan nomor urut 3.
Saat rapat, Formulir C.Hasil Plano dari TPS 016 yang diunggah dalam Sirekap juga dipresentasikan.
Yulianto Sudrajat, Komisioner KPU RI, menjelaskan bahwa formulir manual seharusnya diperiksa untuk dipastikan kecocokannya dengan data dalam Sirekap.
"Kita memastikan kecocokan dengan formulir manual," ungkapnya.
Rinda, selaku Ketua PPLN Seoul, mengakui adanya kesalahan setelah memeriksa berbagai formulir yang ada. Dia menyebutkan bahwa suara PDIP telah tertukar dengan Partai Golkar.
"Setelah kami cek, ada kesalahan input di (formulir) C.Hasil. Setelah kami cek untuk seluruh suara partai politik dan suara calon PDIP itu tertukar dengan Partai Golkar. Jadi di sebelahnya, seperti itu. Salah penempatan," katanya.
Saksi Partai Golkar pun menyahut. Dia pun menilai adanya Sirekap dapat membantu jika terdapat kesalahan.
"Bagus ini ada Sirekap, Mas. Kalau tidak, tidak ketahuan nih Pak Harli," ujarnya berseloroh.
Rinda menyatakan bahwa kesalahan input hanya terjadi di TPS 016. Dia menjelaskan bahwa rekapitulasi di tingkat PPLN Seoul telah dilakukan dengan benar.
Rinda mengklarifikasi bahwa kesalahan terletak pada formulir perbaikan yang belum selesai diinput kembali.
"Dengan izin, kami ingin menjelaskan alasannya. Proses input ini dilakukan untuk pertama kalinya saat penghitungan suara awal pada tanggal 14 Februari. Seluruh KPPS LN berupaya untuk melakukan input, semua sudah diinput, kemudian kami mencatat C.Hasil dengan cermat," ungkap Rinda.
"Jadi tanggal 17-18 itu ada kendala untuk entry di beberapa tim kami, tapi kami sudah meminta pada perbaikan tanggal 17-18 itu semuanya harus dikirim ke kami secara manual juga," sambung dia.
Akibat insiden tersebut, PPLN Seoul pun akan melakukan rekapitulasi ulang perolehan suara PDIP dan Partai Golkar. Maka, rekapitulasi menyeluruh perolehan suara di Seoul pun belum dapat disahkan.
[Redaksi: Elsya Tri Ahaddini]