WahanaNews.co, Medan - Musa Rajekshah atau Ijeck, yang terpilih sebagai anggota DPR RI dalam Pemilu Legislatif 2024, menyatakan kesiapannya untuk mengundurkan diri jika ditunjuk sebagai calon Gubernur Sumatera Utara dan berhasil memenangkan Pilkada.
Sebagai Ketua DPD Golkar, Ijeck menegaskan niatnya untuk mencalonkan diri dalam Pemilihan Gubernur Sumatera Utara 2024.
Baca Juga:
Pilgub Sumut 2024: PAN Pilih Bobby Nasution, PDIP dan Golkar Dukung Musa Rajekshah
"Jika dinyatakan sebagai pemenang, kita harus siap mundur," ujar Ijeck, melansir Warta Kota, Kamis (28/3/2024).
Ijeck juga mengungkapkan bahwa Golkar sebelumnya telah memberikan surat penugasan kepada dua calon Gubernur Sumatera Utara, yaitu dirinya sendiri dan Bobby Nasution. Selain itu, Golkar juga telah menugaskan calon Bupati dan Wali Kota di Sumatera Utara.
Namun, menurut Ijeck, Golkar akan melakukan evaluasi sebelum menetapkan calon kepala daerah yang akan diusung.
Baca Juga:
Golkar Berjaya di Sumut, Kalahkan PDIP
"Kita sudah mengusung satu kepala daerah khususnya Gubernur Sumatera Utara dalam Pilkada nanti. Yang lalu ada dua nama itupun akan dikembalikan lagi ke DPP yang mana yang akan ditunjuk untuk dikeluarkan rekomendasi. Kita dikasih batas waktu hingga tanggal 28 Maret 2024 untuk memberikan evaluasi nama-nama Cakada itu," sebut Ijeck.
Mengenai komunikasi dengan Bobby Nasution yang juga direkomendasikan menjadi calon Gubernur Sumut Ijeck dari Golkar, Ijeck mengaku belum melakukannya.
Terkait adanya isu dirinya akan bersanding dengan Bobby Nasution pada pemilihan Gubernur Sumut, Ijeck hanya tersenyum.
"Komunikasi soal jadi Gubernur dengan Bobby tidak ada, secara aturan kita belum tau seperti apa," tutupnya.
Golkar Tak Lagi Dukung Edy
Partai Golkar dipastikan tak lagi mendukung Edy Rahmayadi sebagai Gubernur Sumatera Utara pada Pilkada 2024.
Hal itu disampaikan Sekretaris Golkar Sumut Datok Ilhamsyah.
"Kalau soal (mendukung Edy) sudah pasti tidak," kata Ilhamsyah, Senin (25/3/2024).
Ilhamsyah mengatakan Edy yang juga mantan Gubernur Sumut yang didukung Golkar pada Pilkada 2018 lalu telah menyakiti hati kader Golkar.
Hal itu merujuk pada ucapan Edy yang dinilai menyudutkan Golkar saat masih menjabat sebagai Gubernur Sumut.
Anggota DPRD Medan itu pun menyebutkan, akan banyak kader Golkar yang kecewa jika mereka kembali mendukung Edy sebagai Gubernur.
"Kami juga tidak ingin melukai hati teman-teman yang di bawah kader-kader Golkar. Apa yang dilakukan beliau (Edy) yang lalu, bagaimana menjadikan warna dan lambang partai itu sangat menyakitkan kami," katanya.
Golkar menjadi salah satu partai yang dapat memajukan calon Gubernur Sumut tanpa harus berkoalisi dengan partai lainnya.
Mendapatkan 22 kursi di DPRD Sumut, partai berlambang pohon Beringin itu telah memenuhi persyaratan 20 persen perolehan suara legislatif untuk mengusung calon Gubernur.
Ketua DPD Golkar Sumut Musa Rejekshah atau Ijeck mengatakan Golkar akan menunjuk kader untuk bertarung di Pilgub.
"Kita sudah mengusung satu kepala daerah khususnya Gubernur Sumatera Utara dalam Pilkada nanti. Yang lalu ada dua nama itupun akan dikembalikan lagi ke DPP yang mana yang akan ditunjuk untuk dikeluarkan rekomendasi," kata Ijeck.
Sebagai partai pemenang pemilihan umum di Sumut, Ijeck mengatakan, jika Golkar mendapatkan jatah 14 Ketua DPRD tingkat Kabupaten dan Kota di Sumut.
"Ada beberapa daerah dari 33 Kabupaten dan kota, 14 daerah menjadi ketua DPRD nya, 16 menjadi wakilnya dan 4 menjadi fraksi. Ini juga meningkat," katanya.
Siap Maju Pilgub
Sebelumnya Bobby Nasution mengaku telah mendapat dukungan dari dua partai besar yaitu Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Terbaru, Wali Kota Medan Bobby Nasution kerap bolak-balik Medan-Jakarta. Apakah untuk lobi-lobi politik untuk maju sebagai calon Gubernur 2024?
Dikutip dari Kompas TV, Bobby membantah jika dirinya melakukan lobi-lobi politik minta restu untuk maju menjadi calon Gubernur Sumatera Utara.
"Kemarin kita ke Jakarta bolak-balik ke Jakarta, ngurusin urusan Kota Medan. Nggak ada untuk pribadi," ujarnya.
Bobby mengaku sempat bertemu dengan Presiden Joko Widodo saat datang ke Jakarta.
"Kemarin ada (bertemu Jokowi). Nggak (minta restu ikut Pilgub)," kata Bobby saat ditemui awak media usai acara Peresmian Bersama Mal Pelayanan Publik dan Percepatan Penyelenggaraan MPP Digital, di Hotel The Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (7/3/2024).
Bobby mengaku pesan yang diberikan Jokowi dalam pertemuannya sebatas urusan Kota Medan dan bukan restu untuk maju dalam Pilgub Sumatera Utara.
Wali Kota Medan itu menegaskan, semuanya murni untuk membahas masalah pekerjaannya dalam membangun Kota Medan.
Namun di sisi lain, ketika ditanya apakah ia siap untuk maju dan turut serta dalam Pilgub Sumatera Utara, Bobby menyatakan kesiapannya.
"Insyaallah (akan maju)," ujarnya lagi.
Sedangkan Partai Gerindra belum memutuskan sosok yang diusung di Pemilihan Gubernur Sumatera Utara 2024 mendatang.
Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengungkapkan, Bobby Nasution disebut cukup berjasa pada Pilpres 2024 lalu.
Habiburokhman, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, memberikan tanggapan terhadap isu tentang kemungkinan pencalonan Bobby Nasution dalam pemilihan Gubernur Sumatera Utara.
"Dalam hal Pemilihan Gubernur Sumatera Utara, hingga saat ini, kami belum mengonfirmasi calon yang akan didukung oleh Partai Gerindra. Namun, kami terus menerima masukan dari masyarakat atau siapa pun mengenai calon yang dianggap tepat untuk diusung," ungkap Habiburokhman pada Sabtu (9/3/2024).
Habiburokhman menegaskan bahwa Gerindra tidak ingin mengambil keputusan secara gegabah dan akan menunggu arahan dari Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
"Tentang Bobby Nasution, saya percaya bahwa beliau sudah memiliki hubungan baik dengan Pak Prabowo. Beliau juga telah memberikan dukungan yang signifikan dalam Pilpres terakhir, khususnya dalam mendukung kemenangan Pak Prabowo di Sumatera Utara. Namun, keputusan akhir tetap akan ditentukan oleh Pak Prabowo," tambahnya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]