WahanaNews.co | Hasil
pengusutan pihak kepolisian terkait kop surat minta uang yang ditandatangani
oleh Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi, menghasilkan fakta mengagetkan.
Baca Juga:
Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman, Polisi Sulit Tangkap Terduga Pelaku
Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol Rico Fernanda,
mengatakan dari hasil dari pemeriksaan, pihak Bappeda mengakui bahwa surat
tersebut asli dikeluarkan oleh Bappeda Sumatera Barat.
"Sudah diperiksa
(pihak) Bappeda, surat memang dikeluarkan oleh mereka. Tapi surat hanya dikasih
ke pimpinan tapi enggak kembali lagi. Begitu penjelasan dari pihak Bappeda,"
kata Rico, Minggu (22/8)
Menurutnya pihak polisi akan terus mencari informasi terkait
surat itu. Bahkan pihaknya juga telah menjadwalkan melakukan pemeriksaan
terhadap Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat Hansastri kemarin.
Baca Juga:
Keluarga hingga Kapolda Sumbar Hadir Saat Pembongkaran Makam Afif Maulana
"Tapi Sekdaprov tidak datang. Katanya lagi ada kegiatan
di Bukittinggi," ujarnya.
Kini pihak kepolisian pun mengatur ulang jadwal pemanggilan
Hansastri. Kehadiran Sekdaprov ke kantor polisi terbilang penting, mengingat
beliau sebelumnya adalah Kepala Bappeda Sumatera Barat.
Artinya surat yang ditandatangani oleh Gubernur Sumatera
Barat itu, masih dalam masa Hansastri menjabat sebagai Kepala Bappeda Sumatera
Barat.
Seperti diketahui, surat tertanggal 12 Mei 2021 bernomor
005/3904/V/Bappeda-2021 tersebut perihal penerbitan profil dan potensi Provinsi
Sumatera Barat. Kop surat ditandatangani Mahyeldi Ansharullah.
Dalam surat menyebutkan dapat partisipasi dan kontribusi
dalam mensponsori penyusunan dan penerbitan buku profil "Sumatera Barat
"Provinsi Madani, Unggul dan Berkelanjutan" dalam versi Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris serta Bahasa Arab serta dalam bentuk soft copy. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.