WahanaNews.co | Polda Jawa Timur dan Polres Jombang masih belum berhasil menangkap DPO kasus pencabulan santriwati, Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) sampai Kamis (22/7/2022) malam.
Putra kiai pengasuh Pondok Pesantren Shiddiqiyyah, Ploso, Jombang itu, hingga kini belum juga ditemukan batang hidungnya. Ia diduga bersembunyi di suatu tempat.
Baca Juga:
Polisi Ringkus Tujuh Terduga Pencabulan Anak di Gorontalo
Meski begitu, ratusan personel gabungan tetap melakukan penjagaan di akses pintu masuk pesantren dan di wilayah dalam.
Gerbang masuk pondok juga diblokade dengan deretan tameng huru-hara.
Sementara akses Jalan Raya Ploso yang menghubungkan Jombang-Lamongan perlahan sudah mulai bisa dilalui pengendara.
Baca Juga:
Mario Dandy Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara Akibat Kasus Dugaan Pencabulan AG
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto mengatakan, pihaknya akan bertahan di Pesantren Shiddiqiyyah, hingga Bechi berhasil ditangkap. Polisi bertekad.
"Kami masih berproses, kami masih terus melakukan upaya pencarian," kata Dirmanto.
Polisi, kata dia, terus menyisir penjuru bangunan pesantren demi bisa menangkap Bechi. Luas pesantren dan banyaknya bangunan menjadi kendalanya.
"Kami masih berfokus ke wilayah di dalam, karena banyak ruangan kosong dan tersembunyi banyak, sehingga terus melakukan penggeledahan di ruangan-ruangan itu," ucapnya.
Polda Jatim pun mengultimatum agar keluarga mau kooperatif memberitahu dimana Bechi berada. Sebab, langkah persuasif yang selama ini dilakukan polisi dirasanya sudah cukup.
"Saya mengimbau kepada keluarga MSAT, tolong polisi dibantu, kami sudah banyak membantu dan kami sudah humanis dalam upaya penegakan hukum ini," ujarnya.
Di sisi lain, ayah Bechi, Kiai Muchtar Mu'ti berjanji, dirinya sendirilah yang akan mengantarkan sang anak ke Polda Jatim untuk menghadapi proses hukum. Hal itu akan dilakukannya setelah acara pelantikan. Entah pelantikan apa.
"Ya nanti, saya antar ke sana. Habis setelah selesai acara ini, acara pelantikan," jawab Kiai Muchtar.
Tapi janji itu masih menggantung, hingga waktu menginjak nyaris tengah malam, keluarga sang kiai tampaknya masih belum mau membuka tempat persembunyian Bechi.
Tak hanya itu, polisi juga mensterilkan area pesantren dari massa simpatisan Bechi. Total sudah ada 320 yang ditangkap.
20 di antaranya bahkan masih anak-anak.
Polisi memastikan bahwa 320 orang yang ditangkap itu merupakan simpatisan Bechi yang datang dari luar kota.
Bukan penduduk kampung sekitar atau santri yang tinggal di pondok tersebut. [rin]