WahanaNews.co, Jakarta - Polri segera melakukan rekrutmen besar-besaran sebanyak 10.000 orang yang akan ditugaskan di wilayah Polda Papua, meliputi empat provinsi, yaitu Papua, Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Selatan.
Rekrutmen ini akan dilaksanakan secara bertahap mulai tahun 2024 hingga 2028.
Baca Juga:
Aktivis HAM Esra Mandosir Meninggal Dunia, LP3BH Manokwari Sebut Kematiannya Diduga Tidak Wajar
Ondoafi atau Kepala Suku Sosiri, Boas Asa Henock, menyambut baik program rekrutmen tersebut. Ia menilai bahwa ini merupakan upaya Polri untuk memberikan pelayanan dan keamanan yang optimal kepada masyarakat Papua.
Boas mendukung kebijakan kuota khusus bagi anak kepala suku atau ondoafi, serta prioritas bagi warga asli Papua dalam rekrutmen terpadu ini.
Menurutnya, "Program ini merupakan bentuk penghormatan dari Polri terhadap para ondoafi dan kepala suku di Papua."
Baca Juga:
Langkah Pengamanan Menjelang Pilkada Serentak, Asistensi Operasi Damai Cartenz di Intan Jaya
Sebanyak 13.949 muda-mudi di Papua mendaftarkan diri untuk mengikuti seleksi anggota Polri, baik di jalur kepangkatan Tamtama, Bintara, hingga Akademi Kepolisian (Akpol).
Dari jumlah tersebut, 9.411 orang telah melalui proses verifikasi, dengan mayoritas pendaftar dari jalur Bintara PTU.
Meski terdapat kekhususan, proses pelaksanaan rekrutmen calon Bintara Polri tetap mengacu pada prosedur yang berlaku.
Dalam tiga tahun terakhir, Polda Papua telah merekrut 3.939 orang personel Polri, dengan rincian 2.167 personel pada 2021, 794 personel pada 2022, dan 978 personel pada 2023.
Asisten SDM Kapolri Irjen Dedi Prasetyo mendorong para Kapolres di Papua untuk aktif melakukan sosialisasi rekrutmen Polri, mengingat yang direkrut adalah penduduk asli Papua dan anak-anak yang lahir dan besar di Papua.
Dari 2.000 personel yang akan direkrut, 150 di antaranya adalah tenaga paramedis, khususnya dokter, melalui kerja sama dengan Universitas Cenderawasih (Uncen).
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]