"PDIP juga punya kepentingan. Untuk 2024 tetap akan
menjadi aktor kunci yang bisa memenangkan pertarungan ini. Jangan salah memilih
calon, justru nanti mereka kalah," imbuh Adi.
"Moeldoko kan memang disurvei tidak terlalu signifikan,
munculnya pun juga tidak. Itu yang saya sebut sebagai ketidakmungkinan,"
lanjutnya.
Baca Juga:
Taliban Sebar Poster, Perintahkan Setiap Wanita Tutupi Aurat
Adi juga menepis kemungkinan JK berpasangan dengan AHY.
"Kalau cuma sekedar lucu-lucuan ya boleh saja," jelas Adi.
Diketahui, muncul undangan dukungan deklarasi Puan
Maharani-Moeldoko yang dituliskan berasal dari Pro Bakti NKRI. Di dalamnya, ada
foto Puan dan Moeldoko berbaju putih dengan tulisan Puan Maharani sebagai calon
presiden dan Moeldoko sebagai calon wakilnya.
Masih di dalam undangan deklarasi dukungan Puan dan
Moeldoko, tertera tanggal deklarasi dan dukungan Senin, 29 Maret 2021. Dukungan
deklarasi itu disebut-sebut akan berlangsung di salah hotel berbintang di
Surabaya.
Baca Juga:
Ketua Bidang Pemenangan Pemilu PDIP Bambang Wuryanto
memastikan undangan deklarasi dukungan itu hoax alias informasi bohong. Pria
yang akrab disapa Bambang Pacul ini memastikan tak ada agenda dukungan
deklarasi tersebut.
"Hoax," kata Bambang Pacul, saat dikonfirmasi.
Kemudian, poster deklarasi dukungan dengan gambar Jusuf
Kalla bersama Harimurti Yudhoyono beredar di media sosial. Poster deklarasi
dukungan itu berisi foto JK dan AHY dengan lambang Partai Demokrat. Poster
dilengkapi slogan 'DEMOKRAT S14P!'.