WahanaNews.co | Konstalasi politik dua partai besar yakni Gerindra dan PKB mulai menjadi pusat perhatian masyarakat, khususnya di Jawa Barat.
Beberapa waktu yang lalu, tampak marak foto Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin bersanding untuk persiapan Pilpres 2024 mendatang.
Baca Juga:
Roadshow Konsolidasi Partai Gerindra, Ini Pesan Ketua DPD Jabar untuk Pilkada Kota Bekasi
Foto tersebut tersebar di sejumlah angkutan umum wilayah Kabupaten Garut, dengan tulisan Prabowo Subianto, Gus Muhaimin sebagai Capres dan Cawapres 2024.
Jika melihat peta politik di Kabupaten Garut, Partai Gerindra merupakan salah satu partai yang seksi, dikarenakan menjadi partai penguasa di kota dodol tersebut.
Gerindra yang memenangkan Pilkada kemarin sekaligus memborong kursi legislatif dengan raihan 8 kursi dan menduduki pimpinan DPRD.
Baca Juga:
Dukungan Kepada Pasangan Calon Gubernur Banten Andra Soni-Dimyati Terus Mengalir
Akan tetapi, barometer politik tetap berada di tataran pusat, yakni Ibu Kota Jakarta. Sebagian elit politik disana menilai, perpaduan Gerindra dan PKB masih prematur dan belum bisa di pastikan.
Seperti halnya disampaikan oleh Partai Demokrat yang menyebut pertemuan Ketum Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar ibarat gadis yang dipaksa nikah orang tuanya.
Sedangkan dari PKB sendiri mengklaim jika tidak ada paksaan dalam pertemuan tersebut.
"Tidak ada yang memaksa, kami bertemu dengan riang gembira, suka sama suka," kata Waketum PKB Jazilul Fawaid, saat dihubungi, baru-baru ini.
Jazilul juga memastikan, meski sudah bertemu dengan Prabowo, PKB tetap menjalin komunikasi dengan partai lain. Termasuk dengan Partai Demokrat, yang sebelumnya pernah ada pembicaraan koalisi.
"Begitu pun dengan Demokrat, kami tetap berharap jalinan komunikasi tetap berjalan seirama," katanya.
Sementara itu, dikarenakan kondisi politik saat ini terus berjalan dinamis, PKB pasti akan memilih jalan yang terbaik untuk kedepannya.
"Betul, PKB sadar dari awal perlunya teman koalisi, sebab tiket kami tidak cukup," ucapnya. [rsy]