"Dulu saya membawa bus pada saat kerja di (perusahaan) swasta. Sempat sepekan yang lalu saya membawa bus hibah dari Provinsi Jawa Barat untuk dibawa ke Kota Bekasi, dengan bawa sendiri," ujar Pepen kala itu.
Pepen memang dikenal cukup nyentrik sebagai politikus kawakan. Pada awal 2020, ketika Jabodetabek dilanda banjir dahsyat, Pepen datang mengenakan kaus oranye dan sepatu bot ke Istana.
Baca Juga:
Golkar Belum Terima Permohonan Kaesang Pangarep Jadi Cawalkot Bekasi
Dari sederet kepala daerah yang memenuhi panggilan Presiden Joko Widodo saat itu, hanya dia yang mengenakan pakaian seperti itu.
Pepen bahkan mengaku masih mengantongi SIM B1 yang dikhususkan bagi sopir bus dan truk.
"Saya punya SIM B1 ya, jadi harus tertib administrasi berkendara juga. Ini (SIM B1) saya buat dua tahun yang lalu waktu saya bawa truk sampah hibah DKI," ujarnya.
Baca Juga:
Tri Adhianto Resmi Jabat Wali Kota Bekasi, Ini Kata Gubernur Jawa Barat
Setelah malang melintang di dunia politik dan pemerintahan, karier moncer Pepen harus kandas pada Rabu, 5 Januari 2022. Saat itu, KPK menangkap basah Pepen yang baru saja menerima uang suap miliaran dari anak buahnya.
Ironisnya, Pepen diduga mengerahkan lurah, camat, hingga kepala dinas menjadi kaki tangannya dalam meminta uang sogokan ke para pengusaha.
Dalihnya untuk korupsi pun tak bisa dibenarkan. Kode "sumbangan masjid" ia gunakan. Para pengusaha pun paham maksud sang wali kota melalui orang-orang kepercayaannya itu. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.