WahanaNews.co | Semasa hidup, Sabam Sirait dianggap punya rekam jejak bagus dan dikenal sebagai negarawan.
Mendiang politikus senior Sabam Sirait dinilai layak dianugeragi gelar pahlawan nasional.
Baca Juga:
Sabam Sirait di Mata Bamsoet: Dia Imam dalam Dunia Politik
Demikian disampaikan Ketua Umum Pengurus Pusat Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (PP Hikmahbudhi) Wiryawan.
Dia mengaku mengagumi sosok Sabam yang meninggal pada September 2021 lalu.
Wiryawan bilang Sabam sebagai tokoh bangsa yang layak dapat anugerah gelar pahlawan nasional.
Baca Juga:
Wamen ATR Kenang 1 tahun Wafatnya Sabam Sirait: Jasadnya Mati, Semangatnya Tetap Hidup
"Pak Sabam Sirait merupakan tokoh bangsa yang sangat layak menjadi pahlawan nasional," kata Wiryawan dalam diskusi daring 'Aktivis, Politisi dan Negarawan Sejati; Sabam Sirait dalam Kenangan' yang digelar Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) dikutip pada Minggu, (16/10/2022.
Dia berharap gelar pahlawan nasional kelak bisa disandang pendiri PDI Perjuangan (PDIP) tersebut.
Apalagi, masyarakat Indonesia pada tanggal 10 November akan memperingati hari pahlawan nasional.
"Saya berharap Bapak Presiden pada 10 November nanti berkenan untuk mengangkat Bapak Sabam Sirait sebagai pahlawan nasional," jelas Wiryawan.
Wiryawan menekankan figur Sabam bukan sekadar politikus senior. Namun, bagi dia, mendiang Sabam dengan pengalamannya juga seorang negarawan.
Kata dia, sikap dan gagasan Sabam, patut jadi teladan termasuk barisan para aktivis. "Jasa beliau untuk negara ini sangat banyak dan merupakan tokoh yang patut diteladani oleh kelompok aktivis," kata Wiryawan.
Dia mengenang eks Anggota DPR itu punya prinsip yang kuat serta didukung gagasan. "Keberanian, prinsip dan gagasan nya sangat patut untuk diteladani," ungkap Wiryawan.
Pun, selain Wiryawan, hadir juga sebagai pembicara yakni Ketua Umum PP GMKI Jefri Gultom, Ketua Umum PB HMI Raihan Ariatama, Ketum Umum PB PMII M. Abdullah Syukri, hingga Ketua Umum DPP IMM Abdul Musawir Yahya.
Dalam diskusi daring itu, Menteri Hukum dan HAM RI Yasonna Hamonangan Laoly juga memberikan sambutan.
Kemudian, keynote speaker Ketua MPR RI Bambang Soesatyo atau Bamsoet. Lalu, penyampaian testimoni juga dilakukan pengamat politik Burhanuddin Muhtadi. [tum]