WahanaNews.co, Medan - Deklarasi Relawan Martabat Prabowo Gibran digelar pada 2 kota di Provinsi Sumatera Utara. Pertama di Gedung Nasional Djauli Manik, Sidikalang serta Sagar Cafe, Medan pada Jumat (02/02/2024).
Ketua Umum DPP Relawan Martabat Prabowo Gibran, KRT Tohom Purba membeberkan alasan kuat dirinya mendukung 'Pariban' Prabowo Gibran sekali putaran untuk melanjutkan Legacy Presiden Jokowi.
Baca Juga:
DPP Martabat Prabowo-Gibran Ajak Masyarakat dukung Presiden dan Wakil Terpilih Demi Indonesia Maju
"Karena kita melihat, legesi yang ditingalkan pak Jokowi kurun waktu kurang lebih 10 tahun ini 2 periode ya, sangat bermanfaat bagi Indonesia dan sangat terlihat," ujar KRT Tohom Purba usai menghadiri Deklarasi Relawan Martabat Prabowo Gibran di Sagar Cafe, Medan.
"Kita contohkan di Sumatera Utara saja, kita melihat dampak dari infrastuktur itu sendiri, misalnya seperti di Danau Toba yang menjadi kebagaan dari Sumatera Utara tiap tahun ada 2 event internasional disitu sport air (Aquabike Jetski) bulan ini kan ada juga tanggal 25 dan 26," sambung Tohom.
Ia juga memaparkan program pemerintah pusat untuk pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung yang di nilai mampu menyaingi pelabuhan di Singapura dan Malaysia dan diprediksi mengkhawatirkan bagi dua negara tersebut.
Baca Juga:
DPP Martabat Prabowo-Gibran Ajak Masyarakat dukung Presiden dan Wakil Terpilih Demi Indonesia Maju
Selain posisinya sangat stregis, yaitu menghadap Selat Malaka yang merupakan jalur pelayaran tersibuk di dunia, Pelabuhan Kuala Tanjung dilengkapi kawasan industri terintegrasi. Itu sebabnya, proyek strategis nasional ini diberi label Kuala Tanjung Port and Industrial Estate (PIE).
Ket foto: Pengurus DPD Relawan Martabat Prabowo Gibran Provinsi Sumatera Utara saat foto bersama Ketua Umum, KRT Tohom Purba (ke 7 dari kiri) usai deklarasi mendukung 'Pariban' Prabowo Gibran sekali putaran untuk melanjutkan Legacy Presiden Jokowi Sagar Cafe, Medan pada Jumat (02/02/2024).
"Bandara Kuala Namu juga kalau saya tidak salah sudah dikelola oleh kerja sama praktis dari India, karena apa? itu juga bisa menyaingi Bandara Changi dan Bandara Kuala Lumpur, itulah dampak dari pembangunan pak Jokowi yang harus dilanjutkan oleh penerusnya," ujar Tohom.