WahanaNews.co, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku mendengar kabar PKB mengalihkan dukungan dari Ridwan Kamil ke Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta 2024.
AHY berkata baru saja menerima informasi itu. Ia pun mengaku meminta Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengecek kebenaran tersebut.
Baca Juga:
Kasus Suap Hasbi Hasan, KPK Periksa Petinggi Demokrat
"Saya dengar tadi di atas, tadi ada yang dengar, saya minta tolong sekjen tolong dicek kebenarannya, apakah benar, apakah hoaks, apakah hanya saling gocek saja," kata AHY saat ditanya soal kabar PKB mengusung Anies, di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Selasa (27/8) melansir CNN Indonesia.
AHY mengaku tak masalah jika memang ada partai-partai yang mengubah keputusan dukungannya. Menurut AHY, hal itu adalah sesuatu yang wajar.
Dia hanya memastikan Demokrat tak akan hengkang dari barisan koalisi pendukung RK-Suswono.
Baca Juga:
Daftar Lengkap 580 Anggota DPR Terpilih 2024-2029 Bakal Ikuti Pelantikan Hari Ini
"Yang jelas saya tidak terlalu terganggu dengan informasi yang tadi beredar seperti itu, karena kami sudah mengambil keputusan dengan berbagai pertimbangan," ucapnya.
CNN Indonesia menghubungi Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid dan Sekjen Hasanudin Wahid, namun mereka belum merespons.
Sementara itu Ketua DPP PKB Luluk Nur Hamidah mengaku belum mengetahui hal tersebut.
"Maaf saya kurang update soal itu, juga tidak dengar sampai sekarang," ujarnya.
Sebelumnya, PKB memutuskan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus di Pilgub Jakarta. KIM Plus mengusung Ridwan Kamil dan Suswono.
Poros itu berisi 12 partai yaitu PKS, Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai NasDem, PKB, PSI, Partai Demokrat, PAN, Partai Garuda, Partai Gelora, Perindo, dan PPP.
Poros lainnya adalah pasangan calon perseorangan Dharma Pongrekun dan Kun Wardana. Lalu PDIP membentuk poros sendiri, tetapi belum mengumumkan calon yang akan didukung.
Anies Baswedan sempat disebut akan dipasangkan dengan Rano Karno oleh PDIP. Namun, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri disebut justru memilih Pramono Anung untuk dipasangkan dengan Rano Karno.
[Redaktur: Alpredo Gultom]