WahanaNews.co | Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, ada kemungkinan pilpres berjalan tak adil atau penuh dengan kecurangan.
Oleh sebab itu, SBY berencana akan 'turun gunung'. Pasalnya, SBY mengaku mendengar dan mengetahui bahwa ada tanda Pemilu 2024 bakal berjalan tidak jujur dan adil.
Baca Juga:
Politisi Senior Demokrat: Arus Bawah Partai Demokrat Bergejolak!
SBY juga melemparkan dugaan bahwa pihak tertentu telah mendesain Pilpres 2024 hanya diikuti dua pasangan calon presiden-wakil presiden (capres-cawapres).
"Konon akan diatur dalam Pemilihan Presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka dua pasangan capres dan cawapres saja yang dikehendaki oleh mereka," ungkap SBY beberapa waktu lalu.
Pengamat politik dari Universitas Padjadjaran, Kunto Adi Wibowo mengatakan apa yang dilakukan SBY tak lebih dari manuver politik untuk menarik perhatian publik pada Demokrat.
Baca Juga:
Prabowo Dikabarkan akan Bertemu dengan SBY dalam Waktu Dekat Ini, Bahas Apa?
Menurutnya, Demokrat hanya cukup memanfaatkan perhatian publik itu lewat berbagai kerja-kerja politik demi meningkatkan perolehan suara dan kursi di Pemilu 2024 mendatang.
"Apa yang disampaikan SBY, manuver SBY, membuat publik memperhatikan Demokrat. Tinggal bagaimana memanfaatkan attention itu jadi vote di 2024," kata Kunto saat dihubungi, kemarin.
Kunto menerangkan elektabilitas Demokrat di sejumlah hasil survei dalam beberapa waktu terakhir menunjukkan peningkatan, di mana parpol pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berada di peringkat empat atau tiga. Menurutnya, hasil itu merupakan sinyal bagus bagi Demokrat jelang Pemilu 2024.
"Sinyal bagus untuk Demokrat," tutur Kunto.
Kunto memandang rencana SBY turun gunung di Pemilu 2024 merupakan hal yang positif bagi upaya Demokrat melawan oligarki dan rezim saat ini. Menurutnya, ketokohan SBY bisa menjadi antitesis bagi rezim sekarang, serta angin segar bagi masyarakat yang membutuhkan harapan perubahan. [rsy]