WahanaNews.co | Mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sempat menghebohkan publik dengan pernyataannya yang menyebut adanya tanda-tanda kecurangan dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.
Hal ini pun ditanggapi pengamat politik, Abdul Hakim.
Baca Juga:
Politisi Senior Demokrat: Arus Bawah Partai Demokrat Bergejolak!
"Pernyataan Pak SBY sukses mencuri perhatian. Membuat Partai Demokrat kembali dibicarakan publik. Apalagi, penyataan ini tanpa disertai penjelasan pihak mana yang dimaksud akan melakukan kecurangan."
"Ini mengundang banyak aktor politik tergelitik mengomentarinya sehingga menjadi diskursus politik," ujar Abdul Hakim, dalam keterangannya, Senin (26/9/2022).
Direktur Eksekutif Skala Survei Indonesia (SSI) ini menduga, SBY sengaja menebar kontroversi mengingat perolehan suara Partai Demokrat terjun bebas pada Pemilu 2014 dan 2019.
Baca Juga:
Prabowo Dikabarkan akan Bertemu dengan SBY dalam Waktu Dekat Ini, Bahas Apa?
"Jadi, yang dilakukan Pak SBY ini bisa dibilang cukup sukses, tetapi harus ada upaya ekstra untuk kembali memikat hati pemilih sebagai upaya rebound untuk merangkak kembali mendekati titik puncak," katanya.
Partai Demokrat diketahui pernah memuncaki hasil pemilu 2009 dengan perolehan suara hingga 20.8 persen.
Suara ini kemudian merosot sampai 50 persen hingga tinggal 10,2 persen pada Pemilu 2014 dan merosot lagi menjadi 7,8 persen pada Pemilu 2019.