WahanaNews.co, Medan - Sepuluh mantan pejabat tinggi seperti gubernur, wakil gubernur, wali kota, dan bupati menjadi peserta dalam pertarungan Pemilu 2024 di Sumatra Utara (Sumut).
Melansir Tribun Medan, mayoritas dari mereka mencalonkan diri untuk mendapatkan kursi di DPR RI, dengan hanya satu mantan wali kota yang memilih bersaing untuk kursi DPRD Provinsi Sumut.
Baca Juga:
Kebakaran Tujuh Rumah di Parapat bermula dari lantai dua rumah makan ayam geprek
Hingga saat ini, lima mantan kepala daerah memiliki peluang besar untuk berhasil meraih kursi di Senayan.
Sementara itu, lima orang lainnya masih menghadapi kendala dalam perolehan suara mereka, termasuk mantan Gubernur Sumut, Tengku Erry Nuradi.
Berikut barisan mantan kepala daerah yang bertarung di Pemilu 2024 :
Baca Juga:
DPO Pelaku Pembuangan Mayat Wanita di Kabupaten Karo ditangkap Jatanras Poldasu
1. Ashari Tambunan
Ashari Tambunan, yang sebelumnya menjabat sebagai Bupati Deli Serdang selama dua periode yaitu 2014-2019 dan 2019-2024, memutuskan untuk mengundurkan diri setelah secara resmi mencalonkan diri sebagai calon legislatif Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk DPR RI.
Keputusan politik yang diambil oleh Ashari terbukti tepat, karena ia berhasil meningkatkan perolehan suara PKB di Dapil Sumut I, yang mencakup Kota Medan, Deli Serdang, Serdang Bedagai, dan Tebingtinggi.
Berdasarkan data real count KPU hingga Selasa (20/2/2024) siang, Ashari Tambunan telah mengumpulkan 26.868 suara. Jumlah tersebut jauh melampaui suara yang diperoleh oleh calon legislatif PKB lainnya di dapil yang sama.
Persentase suara yang diterima oleh Ashari hampir mencapai 70 persen dari total perolehan suara PKB di Dapil Sumut I, yang mencapai 38.691 suara.
Menurut perhitungan sementara KPU, PKB berhasil mendapatkan satu kursi DPR RI dari Dapil Sumut I, dan kursi tersebut menjadi milik Ashari Tambunan sebagai caleg PKB dengan suara tertinggi di partainya.
2. Musa Rajekshah alias Ijeck
Musa Rajekshah alias Ijeck adalah mantan Wakil Gubernur Sumut 2018-2023. Setelah lengser dari kekuasaan, Ijeck maju di Pemilu 2019 untuk kursi DPR RI.
Perolehan suara sementara Rapidin terbilang moncer. Ia mendapat 29.168 suara, tertinggi di internal partai banteng.
PDIP sendiri berpeluang mendapat dua kursi di Sumut II. Jika berhasil, satu kursi hampir dipastikan menjadi "jatah" Rapidin.
7. Andar Amin Harahap
Andar Amin Harahap adalah Wali Kota Padangsidimpuan 2013-2018.
Ia kemudian melanjutkan karier politiknya sebagai Bupati Padanglawas Utara (Paluta) periode 2018-2023.
Sepuluh tahun menjadi bagian eksekutif, kini Andar menjajal peruntungan di jalur legislatif dari Partai Golkar untuk DPR RI.
Pengalaman sebagai kepala daerah menjadi modal besar bagi Andar. Ia melejit di Dapil Sumut II.
Perolehan suaranya bahkan tertinggi di antara caleg yang bertarung di dapil tersebut.
Andar sudah mendapat 46.451 suara. Kontribusi Andar pun membuka peluang bagi Golkar untuk merebut 3 kursi di Dapil Sumut II.
8. Djarot Saiful Hidayat
Djarot pernah menjabat sebagai Wali Kota Blitar selama 2 periode, yaitu 2000–2005 dan 2005–2010.
Ia kemudian dipilih sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta 2014–2017. Pemilihan Djarot setelah kursi Wagub DKI kosong karena Basuki Tjahja Purnama atau Ahok naik mengisi kursi gubernur yang ditinggalkan Jokowi.
Djarot kemudia maju di Pilkada Sumut 2018. Namun, Djarot yang berpasangan dengan Sihar Sitorus kalah dalam pertarungan politik tersebut.
Ia kemudian menjadi anggota DPR RI periode 2019-2024 dari Dapil Sumut III.
Kini Djarot kembali maju di dapil yang sama. Hasil penghitungan suara sementara, harapan Djarot melenggang ke Senayan sepertinya cukup berat.
Penghitungan suara sementara PDIP memang masih unggul di Dapil Sumut II. PDIP berpeluang mengulangi kesuksesan periode sebelumnya di Dapil Sumut III dengan jatah tiga kursi DPR RI.
Tetapi, posisi Djarot tercecer di urutan kelima dari caleg PDIP lainnya. Ia baru mendapat 15.694 suara, jauh tertinggal dari koleganya di partai banteng.
9. JR Saragih
Jopinus Ramli Saragih atau dikenal sebagai JR Saragih adalah Bupati Simalungun dua periode, 2010-2021.
Ia sebelumnya pernah berseragam Partai Demokrat. Kini, JR Saragih maju sebagai caleg Nasdem di Dapil Sumut III untuk kursi DPR RI.
Langkah politik JR Saragih terbilang tepat. Ia berpeluang melenggang ke Senayan.
Perolehan suara JR Saragih saat ini 33.865, terpaut cukup lebar dari caleg petahana Rudi Hartono Bangun yang baru mendapat 25.136 suara.
Berdasarkan hitungan sementara Sirekap KPU, Nasdem diperkirakan mendapat satu kursi DPR RI dari Dapil Sumut III, yang kemungkinan besar menjadi jatah JR Saragih.
10. Akhyar Nasution
Akhyar Nasution adalah mantan Wali Kota Medan 2021.
Ia menjabat sebagai Plt Wali Kota Medan sejak 2019, setelah Dzulmi Eldin tersangkut kasus korupsi.
Awalnya, Akhyar memulai karir politiknya di PDIP Perjuangan pada tahun 1998.
Namun, rintangan datang ketika dia merasa kecewa terhadap keputusan DPP PDIP yang lebih mendukung Bobby Nasution, menantu Presiden Jokowi, dalam Pilkada Medan 2019.
Maka, Akhyar memutuskan untuk meninggalkan PDIP dan bergabung dengan Partai Demokrat.
Meskipun berhasil mencalonkan diri dalam Pilkada Medan 2019, ia harus mengakui keunggulan pasangan Bobby-Aulia yang didukung oleh berbagai partai seperti PDIP, Gerindra, Golkar, Nasdem, PAN, PSI, Hanura, dan PPP.
Pada Pemilu 2024, Akhyar diusulkan sebagai calon legislatif untuk kursi DPR RI. Namun, akhirnya, dia memilih untuk bersaing merebut kursi DPRD Provinsi di Dapil Sumut 1.
Menurut data Sirekap KPU, perolehan suara Akhyar tercatat rendah, hanya 177 suara. Angka tersebut jauh di bawah suara caleg Demokrat lainnya seperti Fajri Akbar (1.376) dan Meilizar Latif (895).
Meski demikian, suara Demokrat di Dapil Sumut 1 DPRD Provinsi masih cukup signifikan, dan partai tersebut diperkirakan dapat meraih setidaknya 1 kursi di DPRD Provinsi Sumut berdasarkan posisi papan tengah dalam klasemen perolehan suara.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]