WahanaNews.co | Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat (DPP) Badan Persaudaraan Antariman (Berani) Ardy Susanto menyatakan pihaknya siap menjalankan salah satu instruksi Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar untuk menjaga toleransi dan melindungi kaum minoritas di Indonesia.
"Sebagai badan otonom dari PKB, DPP Berani tegas lurus dengan perintah, instruksi, dan arahan Cak Imin," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (25/07/23).
Baca Juga:
Respons Berbagai Pihak Terkait Putusan MK Menghapus Presidential Threshold
Ardy optimistis jajaran pengurus dan kader Berani bisa menjalankan instruksi Cak Imin tersebut. Apalagi, pemikir dan pekerja Berani juga berasal dari mantan dan pelaku aktivis mahasiswa yang mau bekerja mengembangkan sayap organisasi badan otonom (banom) PKB.
"DPP Berani siap berada di garda depan menjaga toleransi dan melindungi kaum minoritas sebagaimana instruksi Gus Muhaimin," katanya menegaskan.
Ardy mengakui bahwa sebagian besar anggota Berani belum mengenal PKB secara mendalam. Mereka berpandangan bahwa PKB hanya menerima kader dari warga beragama Islam.
Baca Juga:
Prabowo Usulkan Kepala Daerah Dipilih DPRD, Begini Respon Berbagai Parpol
"Kami akui bahwa orang luar tahu bahwa PKB partai milik Nahdlatul Ulama (NU). Akan tetapi, dengan adanya Berani, mereka paham bahwa ada orang Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, bahkan Konghucu di dalamnya. Ini jadi semangat kami dalam membesarkan Berani," jelasnya.
Lebih lanjut Ardy mengungkapkan bahwa saat ini Berani sudah memiliki lebih dari 15 kadernya yang siap berlaga pada Pemilu 2024. Rekomendasi ini jadi tolak ukur bahwa Berani sebagai banom mampu mewarnai kader PKB di luar NU.
"Kami ingin sosok seperti Daniel Johan, Edward Tanur, dan Greety Tielman juga makin banyak mewarnai PKB. Bahkan, Kepala suku di Papua ada yang mencalonkan diri sebagai caleg PKB," katanya.