WahanaNews.co | Lagi, seorang anggota TNI Angkatan Darat (TNI AD) gugur di perbatasan Kampung Faan Kahria-Kampung Kama, Distrik Afiat Timur Tengah, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Kamis (20/1/2022).
Personel Yon Zipur 20/PPA gugur saat kontak senjata dengan kelompok separatis bersenjata sekisar pukul 07.00 WIT.
Baca Juga:
Kapolri Apresiasi Anggota Brimob yang Berhasil Bebaskan Pilot Susi Air Korban Penyanderaan KKB
"Benar, ada serangan kelompok bersenjata terhadap lima anggota TNI AD di sekitar wilayah Distrik Afiat Timur, Maybrat," kata Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVIII Kasuari Kolonel Arm Hendra Pesirreron dilansir dari laman Antara, Kamis (20/1/2022).
Dia mengatakan, dugaan sementara serangan tersebut dilakukan oleh kelompok bersenjata.
Sedangkan korban anggota TNI, kata dia, telah dievakuasi.
Baca Juga:
Tokoh Agama Papua Apresiasi Keberhasilan Ops Damai Cartenz-2024 dalam Menciptakan Kedamaian dan Keamanan Papua
Peristiwa berdarah ini juga telah membuat peringatan tersendiri bagi keamanan di Maybrat.
Sebab, itu diakui oleh Anggota Komisi B DPRD Maybrat Nehemia Isir.
"Tentu kejadian ini telah membuat masyarakat cemas. Karena Kamtibnas itu sangat penting untuk masyarakat di sini, dan jangan sampai ada korban lagi," kata Nehemia saat dihubungi RRI.CO.ID dari Jakarta, Kamis siang.
Bahkan, Nehemia mengatakan, korban anggota TNI gugur merupakan putra asli Papua.
"Yang tewas anggota TNI ini asli Papua. Marganya Rumbiak. Makanya, penting bagi kami untuk memastikan aman dari kelompok kelompok separatis yang masih ada di sini," kata Nehemia.
Identitas anggota TNI gugur tersebut, seperti dilansir dari laman BalleoNews, yakni Serda Mikel Rumbiak.
Mikel dikabarkan bagian perut bagian kanan kena tembak hingga tewas.
Sedangkan tiga anggota TNI AD lainnya dikabarkan mengalami luka-luka dalam insiden penembakan yang sama.
Mereka adalah Serda Darusman menderita luka tembak di bagian lengan kiri, Prada Aziz luka tembak tangan kanan, dan Prada Abraham menderita luka tembak di bagian paha kanan, pundak kanan, lengan kiri.
"Atas peristiwa ini, saya ucapkan duka cita mendalam. Kami DPRD juga telah rapat dengan TNI-Polri, Forkopimda membahas keamanan di Maybrat, dan tentu kami akan terus berkoordinasi dengan TNI-Polri guna menjaga Kamtibnas," tegas Nehemia.
Nehemia juga mengatakan, selama ini TNI-Polri telah berjaga dalam Operasi Cartenz--na baru untul Satgas Nemangkawi.
"Setiap daerah di Maybrat, itu ada pos Operasi Cartenz itu," kata Nehemia yang juga menjabat Kepala Pamperda Maybrat.
Beberapa anggota TNI juga ptelah gugur di Maybrat dalam kontak senjata dengan KKB atau kelompok separatis bersenjata, pada tahun 2021 silam. [rin]