WahanaNews.co | Dulu Ketua Umum PSI, Giring Ganesha, pernah menyebut Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, sebagai pembohong.
Kini, hal yang sama dilontarkan Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal.
Baca Juga:
UMP Naik 10 Persen, Presiden Partai Buruh: Terima Kasih Pak Jokowi
Hal itu menyusul Ribuan buruh yang akan berunjukrasa di Balaikota DKI menyoal kenaikan Upah Minimum Provinsi atau UMP DKI Jakarta 2022.
Diketahui, UMP DKI Jakarta 2022 hanya naik sekitar Rp 37 ribu.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, memberi solusi rendahnya kenaikan UMP dengan memberikan berbagai program yang bisa meringankan pengeluaran buruh.
Baca Juga:
Lusa, 50 Ribu Buruh Kepung Istana
Namun, program Anies Baswedan tersebut mendapat respon negatif dari Said Iqbal.
Secara tegas, Said Iqbal meminta Anies Baswedan berhenti berbohong.
Sebelumnya, Ketum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Giring Ganesha juga menyebut Gubernur Anies Baswedan pembohong.
Hal itu diungkapkan Giring Ganesha terkait ngototnya Anies Baswedan menggelar Formula E di tengah pandemi Covid-19.
Diberitakan, Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, menganggap tawaran Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, tentang program biaya hidup murah untuk buruh sebagai retorika belaka.
"Sudahlah enggak usah bohong terus, Pak Gubernur. (Bilangnya) 'kami akan terus bantu dengan program-program lain, KJP (Kartu Jakarta Pintar) anak-anak buruh gratis. Naik Transjakarta anak-anak buruh gratis’," kata Said Iqbal, dalam konferensi pers daring, Senin (22/11/2021).
"Bapak cek saja, tahun lalu yang janjinya sama --ini juga berlaku buat semua gubernur yang lain. Kan Bapak janji begitu juga, itu sudah tahun kemarin. Berapa yang dapat KJP?" lanjutnya.
"Tidak lebih dari 10.000 buruh. Buruh di Jakarta 5 juta, berarti ada 4.990.000 buruh yang tidak dapat KJP," jelasnya.
Sebagai informasi, program KJP untuk anak-anak buruh termasuk dalam sejumlah manfaat dari program Kartu Pekerja Jakarta yang diluncurkan sejak 2018.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI Jakarta, Andri Yansyah, menyebut bahwa hingga sekarang sedikitnya sudah 40.000 pekerja yang menerima Kartu Pekerja.
Tahun 2022, sebagai kompensasi atas UMP DKI yang naik hanya 0,8 persen atau Rp 37.749, Pemprov DKI sepakat memperluas cakupan penerima Kartu Pekerja, dari batas atas UMP + 10 persen jadi UMP + 15 persen atau sebesar Rp 5.122.025.
Said Iqbal meminta Anies Baswedan agar "jangan mau dibohongi oleh kepala dinas".
Menurutnya, selama ini kepala dinas tidak mau mendengar suara buruh melainkan hanya dari unsur pengusaha.
"Halo, jangan retorika, (UMP 2022) di Aceh naiknya Rp 500 perak sehari, di Jakarta Rp 1.500 sehari, padahal ada Freeport, Honda, Standard Chartered, Yamaha, Hotel Mulia, tapi naik upahnya Rp 1.500 per hari," sindir Said Iqbal.
Sebelumnya, Anies baswedan berjanji mengusahakan biaya hidup murah untuk buruh.
Menurutnya, jika tidak melalui peningkatan pendapatan, kesejahteraan buruh dapat diupayakan dengan menekan pengeluaran mereka.
Berikut 7 Program yang Dijanjikan Anies Baswedan
1. Perluasan kriteria penerima manfaat Kartu Pekerja Jakarta dari yang semula berpenghasilan UMP + 10 persen menjadi UMP + 15 persen agar dapat menjangkau lebih banyak pekerja/buruh.
Sehingga dapat mengurangi pengeluaran untuk biaya hidup pekerja/buruh di Jakarta.
2. Anak-anak penerima kartu pekerja diutamakan mendapat KJP plus dan biaya pendidikan masuk sekolah.
3. Memperbanyak program pelatihan bagi pekerja/buruh melalui Pusat Pelatihan Kerja Daerah, Mobile Training Unit, Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi, serta kolaborator.
4. Pengembangan program Jakpreneur dan pembentukan koperasi pekerja/buruh.
5. Fasilitasi penjualan produk yang berasal dari program dimaksud ke dalam sistem e-order.
6. Program bantuan bagi anak yang orangtuanya meninggal akibat pandemi Covid-19.
7. Program kolaborasi antara Disnakertrans dan Energi Provinsi DKI Jakarta dengan Asosiasi Pengusaha berupa bantuan sarana dan prasarana bagi Federasi Serikat Pekerja/Serikat Buruh yang telah memiliki usaha.
Giring Ganesha Pernah Sebut Anies Baswedan Pembohong
Seperti diketahui, Ketua Umum DPP PSI, Giring Ganesha, menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai pembohong karena kerap menunjukkan sikap pura-pura peduli terhadap penderitaan rakyat di tengah pandemi.
Maka, Giring pun berharap agar Indonesia jangan sampai jatuh ke tangan Anies Baswedan pada Pilpres 2024 mendatang.
Pernyataan resmi Giring ini juga diunggah melalui kanal YouTube Partai Solidaritas Indonesia dengan judul “Gubernur Anies Pembohong” pada Senin (20/9/2021).
“Pura-pura peduli adalah kebohongan Gubernur Anies di tengah pandemi dan penderitaan rakyat. Rekam jejak pembohong ini harus kita ingat, sebagai bahan pertimbangan saat pemilihan presiden 2024,“ kata Giring.
“Jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan pembohong, jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan Anies Baswedan,” tandas Giring. [dhn]