WahanaNews.co, Jakarta - Wali Kota Medan, Bobby Nasution, mengungkapkan niatnya untuk segera mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam waktu yang tidak lama.
Menantu dari Presiden Joko Widodo ini secara resmi telah menyatakan dukungannya kepada pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming untuk Pilpres 2024.
Baca Juga:
Dampingi Bobby Blusukan di Pasar Pagi, Martinus Lase: Golkar Gunungsitoli Siap Menangkan Bobby-Surya
Bobby Nasution menyatakan, "Pengembalian KTA? Nanti," saat berada di Pemko Medan pada Senin (13/11/2023). Ia juga mengklaim sudah berkoordinasi dengan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kota Medan.
Ketika ditanya mengenai waktu pasti pengembalian KTA, Bobby menyatakan bahwa ia masih mencari waktu yang tepat untuk melaksanakan tindakan tersebut.
"Ya pokoknya saya katakan kemarin saya akan koordinasi karena dari DPP menyampaikan kepada DPC. Kita akan kordinasi dengan sekretaris DPC. Waktunya.... kita cari tanggal yang bagus. Nanti kita koordinasi lagi," ungkapnya.
Baca Juga:
Blusukan di Pasar Pagi, Bobby Ajak Masyarakat Gunungsitoli Pilih yang Terbaik
Bobby Nasution, dengan mendukung Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024, menunjukkan sikap yang berbeda dengan keputusan resmi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam pemilihan tersebut.
Sebagaimana diketahui, Gibran Rakabuming, adik ipar Bobby, juga merupakan kader PDIP.
Meskipun PDIP telah resmi mendukung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dalam Pilpres 2024, Bobby memimpin deklarasi dukungan dari Barisan Pengusaha Pejuang untuk Prabowo-Gibran di Djakarta Theater, Jakarta, pada Rabu (8/11/2023).
Boydo Panjaitan, Bendahara Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Medan, menyatakan bahwa pihaknya memberikan Bobby tenggat waktu selama tiga hari untuk mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) dan menyampaikan surat pengunduran diri jika ia memutuskan untuk mendukung pasangan lain dalam Pilpres 2024.
"Tapi nampaknya Bobby Nasution tidak menghiraukan petunjuk dari DPP, kalau memang mendukung Prabowo - Gibran harusnya terlebih dahulu menyampaikan pengunduran diri ke DPC PDIP. Tapi sampai sekarang kami belum ada menerima. Kan diberi waktu tiga hari untuk berpikir," kata Boydo, melansir CNN Indonesia, Selasa (14/11/2023)
Boydo menilai Bobby Nasution tidak memiliki etika karena tidak menghiraukan instruksi dari DPP PDIP.
Menurutnya deklarasi secara terang-terangan yang dilakukan Bobby tersebut menunjukkan tidak menghargai PDIP.
Sementara Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto meminta Bobby mundur dari partai setelah menyatakan sikap mendukung Prabowo-Gibran.
"Itu sangat tegas sesuai dengan etika, kami minta untuk diberikan pengunduran diri," kata Hasto di Universitas Muhammadiyah Jakarta, Tangerang Selatan, Kamis (9/11/2023).
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]