WahanaNews.co | Hasil Musyawarah Rakyat (Musra) para relawan pendukung Presiden Joko Widodo mengeluarkan hasil calon presiden yang didukung untuk tahun 2024. Hasilnya Jokowi keluar sebagai nama tertinggi dengan suara 29,79%.
PDI Perjuangan menyindir hasil Musra Relawan Jokowi itu. Di tengah upaya pemulihan pandemi dan tekanan global, bicara Pilpres bukan menjadi kepentingan partai. PDIP terus berupaya meningkatkan kinerja pemerintahan Jokowi.
Baca Juga:
Ribuan Warga Hadir, Saat Jokowi Blusukan di Banyumas Dampingi Luthfi
"PDI Perjuangan bertanggung jawab terhadap peningkatan keberhasilan Presiden Jokowi, terutama dalam upaya pemulihan pandemi dan tekanan global yang tidak ringan ini. Itu skala prioritas kami, dan menurut kami jauh lebih penting daripada menampilkan elektoral Pak Jokowi sebagaimana dilakukan Musra," ujar Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangannya, Kamis (1/9).
Menurut Hasto, lebih baik mendengar suara pendukung yang belum puas dengan kinerja Jokowi, ketimbang harus mendengar dukungan menjadi presiden lagi.
"PDI Perjuangan lebih tertarik mendengarkan suara-suara dari pendukung yang masih belum puas dengan kinerja Pak Jokowi, dan dari situlah PDI Perjuangan bekerja semakin keras untuk legacy Pak Jokowi dan KH Maruf Amin," tegas Hasto.
Baca Juga:
Pertemuan Hangat Presiden Prabowo dan Presiden ke-7 RI di Kota Surakarta
Hasto mengaku tidak kaget dengan hasil Musra yang mengeluarkan nama Jokowi sebagai nama capres paling tinggi. Sebagai pendukung Jokowi-Ma'ruf, PDIP tidak memberikan dukungan dengan pujian. Tetapi melalui pergerakan seluruh elemen partai di struktur, eksekutif, dan legislatif.
Hasto mengatakan, meski PDIP berhasil membawa kemenangan mutlak kepada Jokowi pada Pilpres 2019, partai tetap rendah hati karena kemenangan itu karena dukungan rakyat.
"Ini penting ditekankan, sebab makna dari kemenangan adalah tanggung jawab membawa kemajuan; tanggung jawab bagi masa depan; bukannya menyampaikan sesuatu hal yang bertentangan dengan konstitusi seperti masa jabatan tiga periode," tegas Hasto.