WahanaNews.co, Yogyakarta - Mantan Gubernur DKI Anies Baswedan menilai gerakan 'Anak Abah Tusuk 3 Paslon' yang lahir di tengah persaingan tiga bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Pilgub Jakarta 2024 patut dihargai sebagai sebuah wujud kebebasan berekspresi dari masyarakat.
"Jadi kita hormati itu, kita hargai sebagai bagian dari kebebasan berekspresi," kata Anies usai menghadiri acara dialog bersama mahasiswa di Pendopo Wisma Kagama, Kompleks UGM, Sleman, Senin (9/9) melansir CNN Indonesia.
Baca Juga:
Acungkan Salam Tiga Jari, Anies Kembali Jamu Pramono-Rano
Mantan gubernur DKI Jakarta itu menegaskan, hak memilih dalam setiap gelaran pesta demokrasi merupakan hak yang dijamin konstitusi.
Tapi, dia juga bilang bahwa munculnya gerakan ini juga tak lepas dari kondisi perpolitikan di Indonesia belakangan ini.
"Sebenarnya semua adalah hak konstitusi, jadi kita hormati, kita hargai setiap pilihan dan ini semua adalah ungkapan rasa, pikiran atas kondisi yang sekarang terjadi," pungkasnya.
Baca Juga:
Ahok Beberkan Alasan Megawati Coret Anies dari Daftar Calon PDI-P di Pilkada Jakarta
'Anak Abah' sendiri merupakan panggilan bagi pendukung mantan Gubernur DKI Anies Baswedan. Sebutan itu ramai digunakan di media sosial saat Pilpres 2024 lalu.
Para bakal calon di Pilkada itu pun ramai-ramai menanggapi gerakan tersebut. Pramono Anung menilai tahapan Pilgub Jakarta masih panjang dan kondisi dapat berubah.
"Semua kita haknya boleh, mau coblos empat-empatnya, mau tiga, mau masuk ke kaleng rombeng, itu hak, cuma kan sayang. Ini bukan buat kita, buat warga. Pilih ya harus, jangan dibuang suaranya, entar nyesel belakangan," ungkap Rano kepada wartawan di kawasan Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (7/9).
Sementara bakal calon wakil gubernur Jakarta dari Koalisi Indonesia Maju Plus (KIM Plus) Suswono menilai gerakan itu muncul karena masyarakat belum mengenal para calon.
"Mungkin mereka, mungkin belum mengenal dengan para calon. Tentunya nanti setelah ada dialog, setelah ada melihat gagasan-gagasan besar, kita mestinya yang diperlukan apa sih, agar warga masyarakat Jakarta jadi lebih bahagia," ujar Suswono di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, kemarin.
Adapun Ketua KPU DKI Jakarta Wahyu Dinata merespons gerakan 'Anak Abah Tusuk 3 Paslon' ini dengan mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilih sesuai mekanisme.
"Pada prinsipnya kami dari KPU DKI mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dengan benar, tentunya mencoblos yang benar itu ada mekanismenya," kata Wahyu kepada wartawan, Minggu (8/9).
[Redaktur: Alpredo Gultom]