WahanaNews.co | Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa, memberikan tanggapan soal satu kontainer berisi senjata milik US Army di Pelabuhan Panjang, Lampung, yang disegel Bea Cukai.
Andika mengatakan senjata tersebut bukan barang ilegal.
Baca Juga:
Arsjad Rasjid-Andika Perkasa Ditunjuk Jadi Timses Ganjar
"Jadi yang kemudian kemarin di Pelabuhan Panjang Bandar Lampung itu adalah miss. Tetapi itu bukan sesuatu yang kemudian menjadi ilegal. Itu yang kita klarifikasi. Karena memang tugas dari perwakilan negara asing militer negara asing yang akan menjelaskan. Kita mengkonfirmasi apakah ini masuk dari perangkat material dari militer. Kalau iya kita buatkan approvalnya," kata Andika di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (24/7/2022).
Andika menjelaskan pemberian security clearence selalu dilakukan.
Bahkan, kata Andika, mekanisme untuk kedatangan dari luar negeri yang tidak terjadwal juga dilakukan.
Baca Juga:
Andika Perkasa Sedih Ketika Mengenang Pengalaman Operasi Militer di Aceh
"Jadi proses dan mekanisme pemberian security clearance ini sudah selalu kita lakukan bahkan untuk kedatangan yang tidak terjadwal itu ada mekanisme. Nggak ada jadwal, nggak rencana tetap, bisa asal kita juga verify atau kita konfirmasi," ujar Andika.
Dia menyatakan peristiwa yang terjadi di Lampung merupakan kesalahpahaman di lapangan.
Namun hal itu sudah diselesaikan dengan mengkonfirmasi langsung ke perwakilan Amerika di Indonesia.
"Jadi proses kemarin itu miss di bawah tapi di pihak mereka, yang sebetulnya tidak ada masalah. Karena segera kita konfirmasi ke perwakilan militer dari Amerika., dalam hal ini di kantor atas pertahanan khususnya yaitu office of the defence cooperation," ujar Andika.
Sebelumnya, Korem 043/Garuda Hitam juga sudah buka suara terkait satu kontainer yang berisikan senjata disegel oleh Bea Cukai di Pelabuhan Panjang, Lampung.
Senjata di dalam kontainer itu akan digunakan untuk latihan bersama Garuda Shield.
"Senjata-senjata itu akan digunakan untuk latihan dalam kegiatan Garuda Shield sehingga dilakukan pendataan dan pencocokan sebelum dibawa ke Puslatpur," kata Kepala Penerangan Korem 043/Gatam Mayor Cpm Eva Y. Kamal seperti dikutip dari Antara News.
Dihubungi secara terpisah, Manajer HSSE Pelindo Regional II Panjang, Adhi Nugroho turut mengungkapkan hal serupa.
Adi menjelaskan senjata yang ada di kontainer itu bukan merupakan senjata impor.
"Jadi sebenarnya diklarifikasi, bukanlah senjata impor. Itu adalah alat pendukung latihan bersama TNI AD dan Garuda Shield yang dilakukan setiap tahun secara rutin," ujar Adhi.
Namun begitu, kontainer berisi senjata tersebut disegel lantaran tidak tercantum dalam manifes. Oleh sebab itu, manifes terhadap kontainer itu nantinya akan diajukan ulang.
"Ya betul. Mungkin dari agen pelayanan dan agen bongkar muatnya dari si US Army," papar Adhi. [rsy]