WahanaNews.co, Jakarta - Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla atau JK, menyatakan bahwa ada potensi bagi pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 dan nomor urut 3, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, untuk berkolaborasi dalam Pilpres 2024 jika dilakukan dua putaran.
JK secara khusus memberikan dukungan kepada pasangan Anies-Muhaimin dalam konteks Pilpres 2024.
Baca Juga:
JK Beda Pandangan Dengan Jokowi Terkait Hilirisasi: RI Kembali Ke Zaman VOC
Kalla menjelaskan bahwa pasangan nomor urut 3, Anies-Muhaimin, memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendekat ke pasangan nomor urut 1, mengingat adanya ketidakharmonisan dalam hubungan antara Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo.
Hal ini terjadi karena Jokowi, yang kini berselisih pandangan dengan PDI-P, mendukung pasangan Ganjar-Mahfud yang diusung oleh partai tersebut.
"Kalau tidak ke sini (01) berarti ke 02 kan? Apa mungkin kita persatukan Bu Mega dengan Pak Jokowi sekarang? Iya kan? Di situ juga ada Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono). Iya. Apa bisa?" kata JK dalam acara Gaspol! Kompas.com, dikutip Kamis (25/1/2024).
Baca Juga:
Tanggapi Jusuf Kalla yang Dukung AMIN, Ganjar: Sudah Terlihat Sejak Dulu
JK berpandangan, dalam posisi sulit, kubu paslon nomor urut 3 akan memilih mana yang paling mungkin untuk bekerja sama.
Ia mengungkapkan bahwa tidak ada pihak partai politik yang ingin berada di luar pemerintahan.
"Kan tidak mungkin abstain, buat apa abstain, artinya tidak mengambil kesempatan turut dalam pemerintahan kan?" ucap politikus senior Partai Golkar itu.
JK juga menilai, peluang lebih besar terbuka jika menyatukan PDI-P dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ketimbang bersatu dengan kubu paslon nomor urut 2.
"Iya bukan soal bahwa akan ke sini (01), tapi yang mana paling mungkin," ucap JK.
Kalla juga bercerita soal komunikasinya dengan Megawati.
Menurut Kalla, komunikasi itu terus berjalan ketika keduanya bertemu dalam satu acara.
Namun, belum mengarah pada kemungkinan bekerja sama pada putaran kedua Pilpres.
"Karena ini sebenarnya kewenangan partai. Ya kan? Kan namanya ini nanti membangun koalisi lebih besar," ucap JK.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid, menyatakan bahwa hubungan akrab yang baru-baru ini muncul antara kelompok Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan kelompok Ganjar Pranowo-Mahfud MD terjadi karena adanya kesamaan nasib.
Jazilul menyebutkan bahwa hingga saat ini, belum ada komunikasi resmi antara dua kelompok yang mengusung pasangan calon nomor urut 1 dan nomor urut 3 tersebut.
Walau begitu, Jazilul mengakui bahwa saat ini keduanya telah menunjukkan tanda-tanda keakraban di hadapan publik.
Dia menambahkan, "Meskipun belum dapat disimpulkan apakah mereka akan bekerja sama, namun biarkanlah komunikasi itu menjadi milik publik, sehingga masyarakat semakin mengetahui bahwa ada kesamaan nasib di antara keduanya."
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]