WahanaNews.co, Jakarta - Hasil survei elektabilitas calon presiden (capres) yang diterbitkan oleh Litbang Kompas menunjukkan bahwa elektabilitas Anies Baswedan saat ini semakin mendekati Ganjar Pranowo yang berada di peringkat kedua dan ketiga secara ketat.
Perbandingan keduanya dalam survei Desember 2023, yang dilakukan sekitar dua bulan sebelum pemilihan, menunjukkan selisih hanya sebesar 0,6 persen.
Baca Juga:
Buntut Panjang Perselisihan Poltracking dan Persepi: Data Survei hingga Target Sanksi
Anies Baswedan, berada di peringkat ketiga dengan elektabilitas mencapai 17,4 persen, sedangkan Ganjar Pranowo menempati peringkat kedua dengan 18 persen.
Sementara itu, Prabowo yang menempati peringkat pertama memimpin dengan elektabilitas yang signifikan, mencapai 39,7 persen.
Litbang Kompas mencatat adanya perubahan yang berarti dalam elektabilitas calon presiden tanpa mencantumkan pasangan cawapres.
Baca Juga:
Edy-Hasan Kandas di Survei, PDIP Banyak Pilih Paslon Bobby-Surya
"Saat ini Prabowo mendapat 39,7 persen, Ganjar 18 persen, Anies 17,4 persen," tulis peneliti Litbang Kompas, Bambang Setiawan melansir Kompas, Senin (11/12/2023).
Secara keseluruhan, kata Bambang, angka tersebut sekaligus menunjukkan elektabilitas Anies dan Ganjar mulai melebar dengan Prabowo di urutan pertama.
Pada survei sebelumnya, Agustus 2023, selisih antara Prabowo dan Anies 12,1 persen, kini menjadi 22,3 persen.
Begitu pula dengan Ganjar dan Prabowo, yang semula unggul tipis 2,8 persen kini menjadi 21,7 persen. Sama pula dengan selisih elektabilitas antara Ganjar dan Anies.
Pada Agustus 2023, Ganjar menurut Bambang, unggul dengan selisih 14,9 persen, kini menjadi 0,6 persen.
Bambang mengungkap, selisih elektabilitas Prabowo yang kian melebar dipicu karena pergeseran dukungan PDIP dan Presiden Joko Widodo.
Survei Litbang Kompas menyebut suara pemilih PDIP di 2019 dari semula 60,6 persen pada survei Agustus 2023 kini menjadi 40,7 persen.
Bersamaan dengan itu, Litbang Kompas mencatat pemilih PDIP yang memberikan dukungan ke Prabowo meningkat dari 22,1 persen menjadi 35,1 persen.
Dukungan partai-partai koalisi Prabowo disebut juga semakin solid rata-rata meningkatkan dari Agustus 2023.
Dorongan kenaikan elektabilitas Prabowo tidak hanya berakar dari pergeseran pendukung PDIP, tetapi juga dipengaruhi oleh simpatisan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Pada bulan Agustus sebelumnya, mayoritas pendukung Jokowi yang memilih Ganjar mencapai 48,1 persen, sedangkan yang mendukung Prabowo hanya sebesar 22,9 persen.
Namun, situasinya berubah pada saat ini, di mana Prabowo mendapatkan dukungan mayoritas dari simpatisan Jokowi sebesar 39,8 persen, sementara yang memilih Ganjar turun menjadi 27,4 persen.
Pentingnya dicatat bahwa Prabowo juga menerima dukungan suara dari responden yang puas dengan kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Pada survei Agustus 2023, dari responden yang puas dengan kinerja Jokowi, 40,3 persen memilih Ganjar, dan 30,9 persen memilih Prabowo.
Saat ini, 42,6 persen memilih Prabowo dan 21,5 persen memilih Ganjar. Di sisi lain, responden yang tidak puas dengan kinerja Jokowi cenderung memberikan dukungan kepada Anies Baswedan.
Survei yang dilakukan oleh Litbang Kompas melibatkan 1.364 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.
Metode ini memiliki tingkat kepercayaan sebesar 95 persen dengan margin of error sekitar 2,65 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Survei ini sepenuhnya didanai oleh Harian Kompas.
Sebagai informasi tambahan, survei dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada bulan Desember 2023 menyimpulkan bahwa pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka unggul dibandingkan dengan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD menjelang Pemilihan Presiden 2024.
Dukungan surveyor terhadap Prabowo-Gibran berada di angka 45,6 persen.
"Pada Desember 2023 ini survei kami menemukan pasangan nomor urut 2 Prabowo-Gibran itu tingkat elektabilitasnya atau dukungan masyarakat ada di angka 45,6 persen," ujar Direktur LSI Djayadi Hanan dalam jumpa pers secara daring, Minggu (10/12/2023).
Sementara itu Djayadi mengatakan pasangan AMIN dan Ganjar-Mahfud terpaut tipis.
"Kemudian disusul oleh Ganjar Pranowo-Mahfud di angka 23,8 persen, hampir sama angkanya dengan nomor urut 1 [pasangan AMIN] yaitu 22,3 persen," lanjut dia.
Djayadi menyatakan bahwa dukungan terhadap pasangan Prabowo-Gibran dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar tampaknya mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan hasil survei pada bulan Oktober yang lalu.
Sementara itu, dukungan terhadap pasangan Ganjar-Mahfud mengalami penurunan dalam periode yang sama.
Djayadi menjelaskan, "Jadi, mereka yang pada bulan Oktober sebelumnya belum memutuskan pilihan cenderung beralih mendukung Prabowo, dan sejumlah peningkatan dukungan untuk Prabowo dapat disebabkan oleh penurunan dukungan terhadap Ganjar."
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]