WahanaNews.co | Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan, PDI-P hingga saat ini masih mendapatkan dukungan besar, terutama dari kelompok pemilih kritis.
Hal tersebut diungkapkan disampaikan Direktur Riset SMRC, Deni Irvani dalam paparan rilis survei yang digelar secara daring, Selasa (25/4/2023).
Baca Juga:
Ahok Beberkan Alasan Megawati Coret Anies dari Daftar Calon PDI-P di Pilkada Jakarta
"Jika pemilihan umum (pemilu) dilaksanakan ketika survei dilakukan, yakni 18-19 April 2023, PDI-P mendapat dukungan terbesar di kelompok pemilih kritis, yaitu 16,1 persen," ungkapnya.
Selanjutnya, Gerindra berada di urutan kedua dengan mendapat dukungan 11,7 persen. Sedangkan Golkar meraih 8,7 persen, PKB 6,1 persen, Demokrat 5,1 persen, Nasdem 4,9 persen, dan PKS 4,4 persen.
Partai-partai lain mendapat dukungan di bawah 4 persen. Selain itu, terdapat 31,2 persen warga belum menentukan pilihan.
Baca Juga:
Mustikaningrat Tampil Memukau, Visi Ekonomi Sumedang Sugih Jadi Sorotan Debat Pilkada
Pemilih kritis yang dimaksud, sebut Deni, merupakan kelompok dengan karakteristik yang memiliki prinsip, tak mudah goyah pendirian dan penilaiannya, serta tidak mudah berpindah haluan jika dipengaruhi.
"Sebaliknya (pemilih kritis) malah potensial memengaruhi kelompok pemilih lain. Jumlah pemilih kritis sekitar 80 persen dari total populasi pemilih, dan cenderung berada di lapisan lebih atas," lanjutnya.
Salah satu indikator seseorang masuk ke dalam kategori pemilih kritis adalah memiliki ponsel pintar.