WahanaNews.co, Jakarta - Pakar politik dari Universitas Andalas Padang, Asrinaldi, menganggap bahwa pertemuan antara Presiden RI Joko Widodo dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tidak menunjukkan adanya kemungkinan Partai NasDem bergabung dalam koalisi Prabowo-Gibran.
"Menurut pemahaman saya, pertemuan ini bukan dalam konteks koalisi, ini lebih kepada konteks hasil pemilu yang sekarang sedang dihitung," kata Asrinaldi, melansir Antara, Selasa (20/2/2024).
Baca Juga:
Ribuan Warga Hadir, Saat Jokowi Blusukan di Banyumas Dampingi Luthfi
Menurut Asrinaldi, pertemuan tersebut lebih fokus membahas proses pemilu, mulai dari tahap pemungutan hingga penghitungan suara di daerah.
Dia menjelaskan bahwa pembahasan ini dilakukan karena pemerintah, khususnya Komisi Pemilihan Umum (KPU), dianggap menghadapi kendala dalam melakukan penghitungan di beberapa daerah.
Asrinaldi menyatakan keyakinannya bahwa topik pembicaraan tersebut bertujuan untuk menghindari gugatan, konflik, atau sengketa terkait pemilu.
Baca Juga:
Pertemuan Hangat Presiden Prabowo dan Presiden ke-7 RI di Kota Surakarta
Dia menduga bahwa pembahasan tersebut didasarkan pada keinginan untuk menjaga agar proses pemilu berjalan dengan lancar.
Dalam konteks sikap politik NasDem, Asrinaldi meyakini bahwa partai yang dipimpin oleh Surya Paloh masih tetap kuat berada di kubu oposisi bersama partai pendukung pemerintah saat ini.
Dia menilai NasDem dan partai di luar koalisi 02 harus memainkan peran sebagai oposisi agar pemerintah menjadi seimbang.