Momen tersebut menjadi saksi rekonsiliasi dua tokoh yang pernah berjalan bersama dalam bayang-bayang sejarah konflik dan loyalitas terhadap Republik.
Di kesempatan itu, Sutiyoso, yang akrab disapa Bang Yos, mengenang bagaimana perjuangan bersama antara Kopassus dan para pejuang lokal seperti Hercules dan Erico Gutteres membentuk ikatan emosional yang kuat.
Baca Juga:
Polda Metro: GRIB Jaya Tarik Uang Sewa dari Lahan Negara Milik BMKG
"Jadi sejarahnya kayak begitu gitu, kita punya sejarah hubungan emosional yang terbangun dengan berdarah-darah, bukan terbangun karena mesra-mesraan. Itu tidak bisa dilupakan," kata Bang Yos.
Ia pun menyatakan bahwa Hercules telah ia anggap sebagai adik, bahkan anak sendiri. Maka dari itu, kesalahan ucapan yang sempat dilontarkan Hercules tidak diambil hati.
"Jadi kalau Hercules yang saya anggap sebagai adik, anak sendiri, terus dia ngomong salah, ya manusia biasa aku, sama sekali enggak masuk ke hati. Apalagi dia sudah minta maaf di media, itupun aku sudah terima. Sekarang datang lagi itu luar biasa bagi saya," ucap Sutiyoso dengan nada haru.
Baca Juga:
Konflik Tanah BMKG-Ormas GRIB Memuncak di Lokasi Sengketa
Sebelumnya, Hercules sempat melontarkan komentar keras yang ditujukan kepada Sutiyoso. Ia merasa pernyataan sang jenderal soal ormas yang meniru seragam TNI merupakan bentuk penghinaan terhadap kelompoknya.
"Kayak Pak Sutiyoso itu ngapain, Pak Sutiyoso itu enggak usahlah menyinggung ormas, sudahlah kalau saya bilang mulutmu sudah bau tanah. Enggak usah nyinggung-nyinggung kita," ujar Hercules saat itu.
Sutiyoso sendiri dalam sebuah wawancara mengaku prihatin dengan maraknya ormas yang mengenakan atribut militer. Ia menyayangkan seragam kebanggaan seperti baret merah digunakan oleh kelompok sipil untuk menakut-nakuti masyarakat.