WahanaNews.co | KSAL Laksamana TNI Yudo Margono menyebutkan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan memperkuat armada tempur dengan Rudal Naval Strike Missile. Torpedo itu dinilai cocok untuk KRI TNI AL lantaran daya tembaknya mencapai 250 km.
Hal ini teruntkap saat Yudo rapat paparan dengan PT. Lundin Industries Invest, Kongsberg Deffence & Aerospace AS dan PT. Datareka Integrasia di Wisma Elang Laut, Menteng, Jakarta Pusat. Rabu (9/2/2022).
Baca Juga:
Balas Israel, Iran Disebut Bakal Tingkatkan Kekuatan Hulu Ledak
”TNI AL berencana akan memperkuat armada tempurnya dengan Peluru Kendali Naval Strike Missile yang sangat cocok untuk kapal-kapal perang milik TNI AL karena memiliki daya tembak sejauh 250 km,” ujar Yudo.
Kementerian Pertahanan amat tertarik dengan Fast Missile Boat ini dan berencana akan membuat pengadaan sebanyak 120 Fast Missile Boat untuk TNI AL. Terkait hal itu, Yudo akan mengikuti arahan Kemhan dalam pengadaannya.
Untuk menguji kemampuannya, Yudo pun meminta agar Naval Strike Missile dapat diujicoba ke KRI Golok di Laut China Selatan dengan jarak sasaran 250 km sesuai spesifikasi misil.
Baca Juga:
Rudal Balistik Houthi Gempur Tel Aviv, Bantu Hizbullah Perangi Israel
”TNI AL akan membantu fasilitas pengamanan dan target sasaran penembakan dalam rangka latihan, sementara dari pihak PT Kongsberg menyediakan misil yang akan dites dan sistem penembakannya,” katanya.
Di kesempatan yang sama, Business Development Manager-Kongsberg Norwegia, Skorge Arild memaparkan, selain jangkauannya jauh, misil ini juga mudah digerakan ke tempat terkecil yang tak terlihat karena dikendalikan dari kapal utama.
”Misil-misil tersebut akan dibawa dengan Fast Missile Boat yang berukuran kecil, memiliki panjang 19 meter, lebar 4 meter dengan kecepatan 55 Knot sehingga lebih efektif jika digunakan dalam pertempuran,” ucap Arild.
Misil ini, kata dia melanjutkan, sulit dideteksi musuh dan diserang rudal exocet, namun sangat mematikan. Fast Missile Boat yang memiliki bobot 33 ton tersebut berkemampuan layar 500 miles dengan 6 awak kapal dan bekal selama 2 minggu.
”Hebatnya lagi, Fast Missile Boat tidak bersuara, tidak terdeteksi radar dan mampu bergerak cepat,” jelasnya.
Sedangkan cara mengoperasikan rudal ini adalah dengan terlebih dahulu mengambil foto target dan lokasinya menggunakan inframerah, kemudian data inframerah itu dimasukan dalam data sistem persenjataan.
Lalu eksekusi penembakan dilaksanakan dari komando yang berasal dari kapal utama. ”Fast Missile Boat tersebut bisa dimuatkan ke dalam kapal utama sejumlah 6 boat atau dapat berlayar secara mandiri,” paparnya.
Naval Strike Missile ini, kata dia, sudah digunakan oleh Amerika Serikat di Laut Cina Selatan. Diklaim olehnya, misil ini selalu efektif mengenai sasaran tanpa bisa di-counter. [qnt]