"Kelompok OPM itu juga membakar sekolah dan fasilitas umum di Kiwirok dan Serambakon serta menyerang aparat TNI-Polri di berbagai titik dan melakukan penembakan terhadap helikopter yang membawa bantuan kemanusiaan membakar sekolah Gereja dan Puskesmas Distrik Kiwirok," urainya.
Renaldy menyebut rangkaian aksi brutal tersebut mengakibatkan enam orang meninggal dunia dan delapan lainnya luka berat serta menimbulkan kerugian materi berupa tujuh bangunan fasilitas umum dirusak dan dibakar.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Lantik Pengurus Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua
"Kelompok ini juga membakar enam unit alat berat serta menghambat pelayanan publik dan pembangunan di wilayah Kiwirok dan setelah operasi tersebut dilaksanakan situasi di Distrik Kiwirok berangsur kondusif," ucapnya.
Ia menambahkan aparat gabungan TNI-Polri terus memperkuat pengamanan dan patroli di sejumlah titik strategis untuk mencegah potensi gangguan keamanan lanjutan.
"Tewasnya Lamek Alipky Taplo merupakan pukulan telak bagi struktur OPM di wilayah Pegunungan Bintang dan juga merupakan tindakan nyata TNI dalam rangka menjamin keamanan masyarakat di perbatasan demi terciptanya Papua yang aman," tutupnya.
Baca Juga:
Satgas Damai Cartenz: TNI-Polri Berupaya Amankan Kampung di Kiwirok dari KKB
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.