WahanaNews.co | Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman, menceritakan pengalamannya menurunkan baliho Muhammad Rizieq Shihab saat menjadi Pangdam Jaya.
Hal itu diungkapkan Jenderal Dudung saat menjadi bintang tamu di podcast Deddy Corbuizer di YouTube, baru-baru ini.
Baca Juga:
Ada Letjen Maruli Simanjuntak, Pengamat Sebut 3 Kandidat Kuat KSAD Pengganti Jenderal Dudung
Dia mengatakan sempat menyimpan ratusan baliho itu di Markas Kodam Jaya.
Dudung mengaku heran banyak tulisan mengenai ajakan jihad dan revolusi akhlak.
"Ada baliho yang disembahlah," kata Jenderal Dudung.
Baca Juga:
Prajurit Tengkorak Robertus Simbolon Gugur Diserang KKB, KSAD Ungkap Belasungkawa
Dari kejadian tersebut, Dudung mengatakan sempat memperlajari mengenai video-video pidato Rizieq Shibab yang beredar di dunia maya.
"Begitu saya lihat berani sekali dia (Rizieq Shihab) mengatakan dengan kata-kata tidak bagus. Mengganti nama Presiden dengan tidak benar," ungkapnya.
Mendengar hal tersebut, Dudung pun panas dengan pernyataan tersebut.
"Mendidih darah saya kaya gitu, panas sudah," tuturnya.
Dudung mengatakan sempat berkordinasi dengan Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Irman, mengenai aksi tersebut, lantaran dianggap meresahkan.
"Dari situ Kapolda juga melaporkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang sudah dianggap meresahkan," kata dia.
Pada saat itu, TNI, Satpol PP dan Polisi turun untuk menertibkan baliho tersebut.
Dudung mengungkapkan, seusai menurunkan 338 baliho, Kantor Satpol PP Jakarta Utara sempat didatangi oleh FPI.
Menurut Dudung, mereka meminta agar baliho tersebut dipasang kembali.
"Kantor Satpol PP di Jakarta Utara didatangi oleh FPI dan disuruh pasang kembali jam 11 malam. Kan, gendeng itu. Memang mereka siapa? Di situ saya bilang negara harus hadir," kata Dudung. [qnt]