WahanaNews.co | Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membagikan saat-saat dirinya sedang bersama sejumlah kader PDI Perjuangan, yang tak bisa tidur usai mengikuti Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II.
Tapi momen terjaga itu bukan lantaran rekomendasi Rakernas yang ia bacakan, perihal hak prerogatif Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam menentukan Calon Presiden untuk Pilpres 2024.
Baca Juga:
Walau Diguyur Hujan, Ribuan Masyarakat Antusias Hadiri Kampanye Eddy-Depri di Sumbul
Berdasarkan video yang dibagikan Ganjar Pranowo melalui akun media sosialnya, ia dan sejumlah kader tidak bisa tidur karena kekenyangan dan kelaparan.
“Dan ini adalah kader-kader yang malam ini enggak bisa tidur,” ucap Ganjar yang disambut tawa kader-kader PDI Perjuangan lainnya.
“Karena ada yang kekenyangan sekaligus kelaparan.”
Baca Juga:
PDIP Pecat Satu Kader yang Baru Dilantik Menjadi Anggota DPRD Sumut
Di dalam ruang yang disebut camp, berisi barisan ranjang tingkat yang tertata rapi. Ganjar Pranowo terlihat berbincang santai dengan sejumlah kader PDIP.
Ganjar menyampaikan kepada pengikutinya di akun Instagram jika camp di sekolah partai, luar biasa.
“Ternyata camp-nya luar biasa,” ujar Ganjar.
“Ada celana yang ternyata ada sudah 2 minggu tidak dicuci-cuci,” ujar Ganjar.
Sontak pernyataan Ganjar membuat rekan separtainya tertawa.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Bali Wayan Koster yang terlihat santai duduk bersila menggunakan celana pendek di atas tempat tidur mengaku menghayati suasana kebersamaan di dalam Rakernas PDIP.
“Saya menghayati suasana hari ini,” kata Wayan Koster.
“Materinya bagus, tidurnya nyenyak,” tambah Wayan Koster.
Kemudian, Wayan Koster ditanya oleh Ganjar Pranowo siapa kader PDIP yang selama tidur di camp mengorok.
Seketika Wayan mengungkap jika Ganjar lah yang tidurnya ngorok selama di-camp.
“Yang ngorok Pak Ganjar,” ucap Wayan Koster yang disambut gelak tawa kader-kader PDIP lainnya.
Dilansir dari Kompas tv, PDI Perjuangan memang memiliki keunikan dalam melakukan kegiatan. Kader yang hadir dalam kegiatan diwajibkan untuk tidur di camp atau barak di sekolah partai.
Seperti diceritakan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, tidur di barak terinspirasi dari kisah yang pernah dijalani Ketua Umum Megawati Soekarnoputri saat menjadi utusan Kongres Luar Biasa PDI tahun 1993.
“Ide barak di Sekolah Partai ini untuk memaknai semangat juang dan kebersamaan Kader Partai. Hal ini terinspirasi dari pengalaman Ibu Mega ketika menjadi utusan Kongres Luar Biasa PDI tahun 1993 di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya. Tempat tidur Ibu Mega begini, mandinya di luar, kalau mandi bawa ember,” jelas Hasto. [qnt]