WahanaNews.co | Sebuah video yang memperlihatkan siswa berseragam SMA di Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut), berdebat keras hingga membentak Kapolsek viral di media sosial (medsos). Kasus yang disertai pemukulan ini berujung proses hukum di kantor polisi.
Peristiwa itu terjadi pada Senin (1/11) di Terminal Tondano, Kabupaten Minahasa. Dalam video, tampak seorang pelajar SMA tengah berdebat sengit dengan pria berseragam Polri yang diketahui merupakan Kapolsek Toulimambot.
Baca Juga:
Pengakuan Sopir Taksi Online yang Dipukul Oknum Polisi: Saya Tertekan dan Syok!
Tak lama, satu pelajar mendekati dan ikut beradu mulut. Terdengar suara warga mendesak polisi untuk menangkap para pelajar tersebut.
Kepala Subbagian Humas Polres Minahasa Iptu Robin Langi menyebut pelajar tersebut mulanya melakukan kekerasan terhadap warga. Kapolsek yang tengah ada di lokasi kemudian berupaya menangani. Kapolsek pun kata Robin sempat terkena pukulan.
"Dia (pelajar) sempat pukul orang di atas mobil mikro. Setelah itu kebetulan Kapolsek ada di situ, dia tegur tapi tak hiraukan apa yang disampaikan oleh beliau. Malah dia sempat pukul Kapolsek dua kali," ujarnya, Selasa (2/11).
Baca Juga:
Siswa STIP Meninggal, Polisi Pastikan Karena Pukulan Benda Tumpul
Robin menjelaskan pemukulan pelajar terhadap Kapolsek itu tak terekam video. Menurutnya, Kapolsek akan memproses hukum tindakan dari pelajar tersebut.
"Kapolsek cuma sampaikan di masyarakat dia dua kali dipukul. Kalau [giliran] berikut dia akan melakukan pembelaan," jelasnya.
Selain Kapolsek, Robin menyebut ada pelajar lainnya yang mengalami tindakan kekerasan. Korban, katanya, sudah membuat laporan polisi.
"Namun korban dua itu sudah melapor ke Polsek Tondano. Jadi korban penganiayaan dari anak sekolah itu. Korban anak sekolah dan ibu dia di mobil mikro sempat dipukul," tuturnya.
Ia mengungkapkan pelajar tersebut saat kejadian dalam pengaruh minuman keras (miras).
"Tidak ada masalah, cuma konsumsi miras. Sementara dilakukan penyelidikan. Pastinya akan naik ke penyidikan. Korban JP warga Desa Kolongan, Kecamatan Kombi," katanya.
Setelah kejadian itu, para siswa langsung dijemput dan dibawa ke kantor polisi untuk dilakukan pembinaan.
"Kejadian di terminal Tondano, kemarin. Kapolsek Toulimambot. Jadi mereka sudah dijemput dan pembinaan. Kedatangan Kapolsek hanya untuk memberikan pembinaan. Kan masih anak-anak sekolah. Tapi mereka tidak puas. Begitu arogansi anak-anak seakan-akan jadi pahlawan," tuturnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kapolres Minahasa AKBP Tommy Bambang Souissa menyebut kasus ini sudah masuk ranah hukum lantaran ada laporan.
"Ini sudah ada laporan polisi penganiayaan yang dilakukan pelaku sebelum kejadian dengan Kapolsek. Pelaku memukul seorang ibu dan pelajar di mobil angkot," kata dia, kepada wartawan, Selasa (2/11).
Terpisah, Dinas Pendidikan Sulawesi Utara memerintahkan kepala sekolah (kepsek) memanggil dan memberi pembinaan terhadap pelajar SMA tersebut.
"Jadi untuk torang (mereka siswa SMA viral bentak kapolsek) nantinya akan dipanggil lewat kepsek untuk diberi pembinaan. Nanti akan berkoordinasi dengan kepsek, anak itu untuk dipanggil. Kalau ada hal-hal lain, itu nanti pihak berwajib," kata Kepala CPT Minahasa-Tomohon, Freddy Kumeang, Selasa (2/11/2021).
"Dinas akan negosiasi untuk hadirkan anak di sekolah untuk lakukan buat pembinaan. Respons Dinas tentunya akan ada sanksinya, mungkin dari sekolah. Karena dia berjalan proses hukum," ujarnya.
"Tapi proses hukum itu mungkin ada negosiasi supaya ada perdamaian. Tapi nanti anak itu akan pembinaan lewat sekolah," imbuhnya.
Pihaknya juga menyebut akan memanggil orang tua pelajar itu.
"Satu itu SMK 2 Tondano, yang satu masih mau ditelusuri dari SMA mana. Kan baru kejadian, jadi nanti sekolah langsung menelusuri kepada orang tua. Baru mau dibuat surat pemanggilan lewat orang tua untuk dilakukan pembinaan khusus," kuncinya. [dhn]