WahanaNews.co, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko menjelaskan program hilirisasi digital yang disampaikan cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka dalam debat Pilpres 2024.
Budiman mengatakan hilirisasi digital merupakan pembangunan ekosistem digital dari hulu sampai hilir berupa produk alat teknologi seperti laptop, smartphone, komputer personal untuk berbagai sektor industri.
Baca Juga:
Kenang Ryanto Ulil, Brigjen TNI Elphis Rudy: Saya yang Antar Dia Jadi Polisi, Kini Antar ke Peristirahatan Terakhir
Menurutnya, hilirisasi digital yang disampaikan Gibran bisa dimaknai dalam dua hal.
"Pemaknaan pertama, berarti bahwa membangun ekonomi digital tidak cukup hanya pengembangan aplikasi saja, namun juga mempersiapkan infrastruktur jaringan atau konektivitas internet serta membangun industri perangkat digitalnya pula," kata Budiman dilansir CNNIndonesia, Sabtu (23/12/23).
"Karena jika hanya fokus pada pengembangan aplikasi, namun masih memiliki kelemahan pada pemerataan akses internet, serta memiliki ketergantungan tinggi pada industri perangkat, maka ekonomi digital yang diharapkan tidak bisa berkembang secara baik dan berkelanjutan," ujarnya menambahkan.
Baca Juga:
OTT di Bengkulu, KPK Amankan 8 Pejabat dan Sita Sejumlah Uang Tunai
Mantan kader PDIP yang kini mendukung Prabowo Subianto itu menyebut pengembangan hilirisasi digital dengan pendekatan ekosistem ini sering diistilahkan dengan DNA, yaitu device, network, and application. Ia menyinggung data menjadi penting dalam hal ini.
"Karena itu tepat sekali ketika Mas Gibran juga mengingatkan pentingnya membangun sistem Cyber Security dan Cyber Defense saat bicara ekonomi digital, karena pada akhirnya, data dan pengolahan data secara digital (dengan menggunakan teknologi AI atau Blockchain) yang memiliki nilai tambah ekonomi terbesar," ujarnya.
Pemaknaan kedua hilirisasi digital, kata Budiman, adalah melakukan digitalisasi secara intensif dalam suatu rantai pasok industri.
Hal ini terkait dengan potensi teknologi digital untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam proses industri di semua lini.
Ia mencontohkan dalam rantai pasok pangan, hilirisasi digital dimaknai dengan penerapan teknologi digital sejak pengembangan pupuk dan bibit unggul, proses produksi melalui IOT Smartfarming, digitalisasi logistik dan distribusi, digitalisasi pengolahan hasil pertanian hingga pengembangan e-commerce sektor pangan.
"Contoh negara-negara yang melakukan hilirisasi digital secara komprehensif, misalnya: China dan AS. Mereka memiliki kapasitas dan keunggulan masing-masing dalam membangun ekonomi digitalnya. China membangun dengan lengkap mulai dari teknologi chips, industri perangkat digital, teknologi internet, hingga pengembangan aplikasi-aplikasi berbasis AI yang sangat canggih," katanya.
"AS memang sering terlihat kuat dalam hal pengembangan aplikasi-aplikasi yang digunakan mayoritas masyarakat dunia, namun AS juga memiliki kapasitas teknologi yang kuat di pengembangan teknologi chips, perangkat digital dan teknologi satelit Kedua negara tersebut kemudian dengan mudah melakukan digitalisasi di berbagai sektor industrinya," ujar Budiman melanjutkan.
Pada kesempatan sebelumnya, Budiman menjelaskan program hilirisasi digital bertujuan agar Indonesia mampu memproduksi ponsel genggam hingga laptop.
"Hilirisasi digital itu adalah teknologi yang selama ini kita pakai ini ada aplikasi di handphone kita, bukan cuma aplikasi yang kita buat. Tapi alatnya ya handphone-nya, laptopnya, itu juga harus buatan orang Indonesia," kata Budiman di Jakarta Selatan, Rabu (20/12).
Budiman menjelaskan hilirisasi digital berbeda dengan program hilirisasi sumber daya alam (SDA) yang sudah dijalankan Presiden Jokowi.
Ia menyebut nantinya Ibu Kota Nusantara (IKN) akan menjadi salah satu pusat dari hilirisasi digital. Budiman mengklaim IKN akan menjadi wajah masa depan Indonesia.
Selain IKN, sembilan kota lain juga akan menjadi pusat hilirisasi digital. Kota-kota tersebut akan dibangun atas kerja sama antara swasta dengan pemerintah.
"Kita akan dorong menjadi kota-kota inovasi mandiri yang dibangun dari negara dan juga swasta untuk nanti di sana kita akan jadikan pusat-pusat kalau istilahnya Mas Gibran untuk hilirisasi digital," ucapnya.
Semisal, Papua yang disebut bisa menjadi pusat industri satelit. Letaknya yang strategis membuatnya cocok untuk menjadi tempat peluncuran satelit yang diyakini dapat meng-cover seluruh wilayah di dunia.
Lalu, Maluku yang akan menjadi pusat oceanografi, dan Pulau Jawa yang akan menjadi pusat pengembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence.
"Kemudian semi konduktor di Sumatra, Kalimantan di IKN bisa tentang neuroscience digital. Itu adalah nanti menjadi sebuah jejaring inovasi-inovasi AI dan teknologi biologi ya," ujarnya.
[Redaktur: Sandy]