WahanaNews.co | Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengaku diminta oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, mengembangkan makanan pendamping beras melalui urban farming sebagai sumber makanan rakyat, seperti ubi jalar, sukun, talas, singkong, hingga sorgum.
"Bu Mega meminta kami untuk memperkuat ketahanan pangan rakyat dengan sumber makanan pendamping yang mudah dikembangkan di kampung-kampung, murah, dan tetap penuh kandungan gizi untuk rakyat. Di antaranya ubi jalar, sukun, talas, singkong, pisang, sorgum, dan sebagainya," ujar Eri, Sabtu (5/3/2022).
Baca Juga:
Pelajar dan Pejabat di Pemkot Surabaya Masuk Sekolah Kebangsaan
Eri mendapat pesan tersebut saat bertemu dengan Megawati di Jakarta, kemarin.
Selain meminta pengembangan makanan pendamping beras, kata Eri, Megawati juga mendorong penguatan ekonomi kerakyatan.
"Persoalan UMKM ini pun, pesan Ibu Megawati, harus diberi solusi sejak dari hulunya. Misalnya soal hak atas kekayaan intelektual, ada hak cipta dan hak merek, kita perlu memfasilitasi UMKM untuk mendapatkannya. Bu Mega sangat detail soal UMKM," katanya.
Baca Juga:
Malam Pergantian Tahun Baru, Wali Kota Surabaya Larang Warga Konvoi dan Main Petasan
Eri yang juga kader PDIP menyebut Megawati juga berpesan untuk penanganan terintegrasi balita, mulai dari pemantauan terhadap risiko stunting, gizi buruk, hingga perkembangan otak anak.
Megawati, kata Eri, menaruh perhatian pada generasi masa depan bangsa.
"Pemikiran beliau sangat jauh ke depan, dan sangat memikirkan bagaimana paras bangsa ini dalam puluhan tahun ke depan dan itu kuncinya ada pada bagaimana kita saat ini memberi perhatian kepada balita di masa golden age-nya," ujarnya.
Lebih lanjut, Eri memastikan pesan-pesan dari Megawati itu akan langsung diimplementasikan di Kota Surabaya.
Berbagai program yang sudah ada terkait ekonomi kerakyatan, menjaga ketahanan pangan rakyat, hingga penanganan balita akan diperkuat.
"Banyak inspirasi datang dari pertemuan dengan Bu Mega. Saya akan langsung menyusun program-program untuk memperkuat ekonomi kerakyatan, ketahanan pangan, dan penanganan balita," ujarnya.
Eri mencontohkan sejumlah program seperti pemberdayaan UMKM, sentra-sentra UMKM seperti Tunjungan Romansa, hingga konsolidasi belanja UMKM melalui aplikasi digital milik Pemkot Surabaya akan terus diperkuat.
"Di kampung-kampung dan aset lahan Pemkot Surabaya akan kita perkuat dengan mengembangkan sumber pangan alternatif. Yang sekarang sudah sebagian jalan, akan diperkuat," katanya.
"Seperti beberapa waktu lalu kami panen ubi di lahan milik Pemkot Surabaya, dan hasilnya dibagikann ke masyarakat. Kami akan menggandeng ahli pertanian dari beberapa kampus untuk meriset komoditas yang bakal dikembangkan," ujar Eri menambahkan.
Kemudian soal penanganan balita, Eri menyebut telah berhasil membebaskan 3.900 anak dari status stunting dalam satu tahun kepemimpinannya.
"Semua bergotong royong. Bahkan, kami melibatkan UMKM untuk menyediakan sumber makanan penuh gizi bagi balita stunting. Sehingga UMKM-nya terberdayakan, dan sekaligus balita stunting bisa mendapat asupan gizi yang baik," katanya. [gun]