WahanaNews.co | Tujuh polisi mengalami luka-luka usai bentrok dengan warga di Desa Tamilouw, Amahai, Maluku Tengah, Selasa (7/12) kemarin. Bentrokan itu memicu tertembaknya warga sipil.
"Jumlah seluruhnya 4 (kendaraan) yang rusak. Sementara yang 7 anggota kami yang luka," kata Kabid Humas Polda Maluku, Kombes M Roem Ohoirat saat dihubungi, Rabu (8/12).
Baca Juga:
2 Anggota DPRD Malteng Ngamuk Gegara THR Tak Kunjung Cair
Roem mengatakan, personel terluka saat ini sudah dipulangkan setelah mendapat perawatan di rumah sakit. Sementara kendaraan rusak di antaranya mobil taktis yang pecah akibat dilempar warga.
"(Kondisi anggota) Kemarin di rawat di IGD luka lebam dan tidak membahayakan, sehingga mereka langsung dipulangkan," ujar dia.
Sebanyak 18 warga Desa Tamilou, Kecamatan Amahai di Kabupaten Maluku Tengah terkena tembakan aparat kepolisian pada Selasa, (7/12) subuh sekitar pukul 05.20 WIT.
Baca Juga:
Berkat Light Up The Dream, Warga Masohi Maluku Tengah Nikmati Listrik Gratis PLN
"Seluruh korban, tiga diantaranya ibu-ibu saat ini sementara menjalani perawatan medis di Puskesmas Tamilou. Namun, dua orang diantaranya telah dirujuk ke RSUD Masohi," kata tokoh masyarakat Tamilouw, Habiba Pelu, seperti dilansir Antara.
Akibat insiden tersebut, tokoh masyarakat, sesepuh, mahasiswa, dan pemuda Tamilou di Kota Ambon langsung menemui Wakapolda Maluku Brijen Pol Jan de Fretes. Mereka melaporkan dan meminta pertanggungjawaban Kapolres Malteng, AKBP Rosita Umasugy.
Insiden penembakan warga ini bermula dari beberapa ibu yang hendak membuang sampah dan berpapasan dengan aparat Polres Maluku Tengah.