10. Mongolia
Menurut laporan ini, kebahagiaan tidak hanya dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan kesehatan, tetapi juga oleh kebiasaan sosial, seperti makan bersama dan tingkat kepercayaan antarindividu.
Baca Juga:
Aktris Taiwan Barbie Hsu Meninggal di Usia 48 Tahun Akibat Pneumonia
Data dari Gallup menunjukkan kebiasaan makan bersama memiliki dampak yang setara dengan pengaruh pendapatan dan pengangguran terhadap kebahagiaan seseorang. Orang-orang yang lebih sering makan bersama cenderung memiliki tingkat kepuasan hidup lebih tinggi.
"Di era isolasi sosial dan polarisasi politik ini, kita perlu menemukan cara untuk membawa orang kembali berkumpul di meja makan. Hal ini sangat penting bagi kesejahteraan individu maupun kolektif," ujar Jan-Emmanuel De Neve, Direktur Wellbeing Research Centre di Universitas Oxford.
Taiwan menjadi salah satu negara dengan tingkat kebiasaan makan bersama yang tinggi. Sebaliknya, beberapa negara di Asia Timur dan Selatan memiliki tingkat makan bersama yang lebih rendah.
Baca Juga:
Krisis Militer di Selat Taiwan, China Siap Menggempur dengan Armada Raksasa
Misalnya, di Jepang dan Korea Selatan, tren makan sendirian semakin meningkat. Hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya rumah tangga dengan jumlah satu orang serta perubahan demografi akibat penuaan populasi.
Vietnam mengalami lonjakan besar dalam peringkat kebahagiaan global. Tahun ini, negara tersebut naik dari peringkat ke-54 pada 2024 menjadi ke-46. Dalam 5 tahun terakhir, Vietnam telah melonjak hampir 40 peringkat, dari posisi ke-83 pada 2020.
Secara keseluruhan, laporan ini menunjukkan kebahagiaan bukan hanya soal ekonomi dan kesehatan, tetapi juga hubungan sosial.