Sayangnya, sikap ini justru jadi cikal bakal kenakalan anak di masa depan. Perilaku memanjakan bukan cara memberi kasih sayang yang tepat.
Anak hanya akan terdoktrin dengan budaya materialistis dan berpotensi kehilangan empati pada sesama.
Baca Juga:
Kapolsek Pontianak Selatan Serukan Ajakan Atasi Kenakalan Remaja Bersama
2. Tidak menjalin kedekatan emosional dengan anak
Anak di usia remaja yang dinilai nakal dan bandel hingga dilabeli berandalan sebenarnya hanya butuh teman. Mereka mencari tempat yang mau mendengar dan memperhatikan tapi lewat cara yang salah.
Anak-anak yang melakukan kenakalan biasanya tidak merasa memiliki teman di rumahnya sendiri. Mereka tidak memiliki kedekatan emosional bersama orangtua dan keluarga hingga kesulitan berbagi rasa.
Baca Juga:
Muhammadiyah Minta Polri Tertibkan Aksi Kenakalan Remaja Selama Bulan Suci Ramadhan
Mereka kurang mendapat bimbingan saat dihadapkan pada situasi yang menekan mental. Dampakya, anak-anak ini mulai melampiaskan emosinya dengan cara yang salah dan berujung pada kenakalan.
3. Menerapkan pola asuh otoriter
Setiap orangtua biasanya memiliki pola asuh masing-masing. Namun, hampir sebagian besar justru lebih menerapkan sikap otoriter dan ingin anak-anaknya selalu patuh.