WahanaNews.co | Prosesi akad nikah Kaesang Pangarep dan Erina Gudono digelar di Pendopo Royal Ambarukmo, Sleman, Sabtu (10/12).
Berikut sejumlah fakta tentang bangunan bersejarah yang kini juga banyak dikunjungi sebagai obyek wisata.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Fakta Pura Mangkunegaran
1. Kediaman adipati Mangkunegaran
Pura Mangkunegaran merupakan istana yang menjadi kediaman para raja atau adipati Mangkunegaran.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Istana ini dibangun oleh Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa. Ia adalah pendiri Mangkunegaran yang bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara I.
2. Berlokasi dekat Stasiun Solo Balapan
Pura Mangkunegaran berlokasi dekat dengan Stasiun Solo Balapan persisnya hanya 2 kilometer.
Lokasi tepatnya ada di Jalan Ranggawarsita Desa dan Kecamatan Keraton, Kota Surakarta.
3. Dulunya kerajaan otonom
Menurut situs resmi Puro Mangkunegaran, Mangkunegaran merupakan Kadipaten yang berposisi di bawah Kasunanan dan Kasultanan.
Pada tahun 1757-1946, Mangkuengaran merupakan kerajaan otonom dengan wilayah yang sangat luas dan bahkan memiliki tentara sendiri yang independen dari Kasunanan.
Namun, meletusnya revolusi sosial di Surakarta pada 1945-1946 mengakibatkan Mangkunegaran kehilangan kedaulatannya.
Kendati demikian, Mangkunegara dan Puro Mangkunegara masih menjalankan fungsi sebagai penjagabudaya hingga kini.
4. Punya tiga halaman
Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kompleks Pura Mangkunegaran menghadap ke arah selatan dan dibagi menjadi tiga halaman.
Halaman pertama di sebelah selatan berupa Pamedan atau lapangan berdenah empat persegi panjang dan membujur dari barat ke timur.
Area ini mencakup beberapa bangunan, termasuk Kavaleri Artileri, serta Mandrasasana dan Langenpraja.
Sementara pada halaman kedua terdapat Pendopo berbentuk joglo. Halaman ini bisa dilewati melalui pintu gerbang kedua yang ada di sisi barat dan timur.
Adapun halaman ketiga berupa kebun yang luas bernama Ujung Puri.
5. Punya museum hingga perpustakaan
Kompleks Pura Mangkunegaran memiliki sejumlah area untuk dikunjungi para wisatawan.
Salah satunya museum yang menyimpan benda-benda bersejarah milik Pura Mangkunegaran yang dikumpulkan sejak tahun 1926, seperti dikutip dari situs resminya.
Museum ini bisa dikunjungi setiap harinya dengan harga tiket Rp 20.000 per orang untuk wisatawan domestik dan Rp 40.000 untuk wisatawan mancanegara.
Di sana, pengunjung bisa mengelilingi bangunan utama dan mempelajari informasi sejarah di masing-masing lokasi.
Ada pula perpustakaan Rekso Pustoko yang menyimpan koleksi buku, naskah kuno, foto, dan arsip, dengan total koleksi mencapai lebih dari 6.000 judul.
Di kompleks Pura Mangkunegara, wisatawan juga bisa menggelar Royal Dinner dan merasakan sensasi jamuan makan malam ala kerajaan Jawa dengan nuansa klasik yang kental.
6. Sedang Direvitalisasi
Revitalisasi Pura Mangkunegaran tengah dilakukan sebagai kerja sama Pemerintah Kota Surakarta dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah.
Dikutip dari situs Pemerintah Kota Surakarta, area yang direvitalisasi terutama Taman Pracimasno yang merupakan bekas Lapangan Tenis Mangkunegaran.
Nama "Taman Pracima" atau "Pracima Tuin" artinya taman yang terletak di area barat, sesuai lokasinya yang ada di barat Pura Mangkunegaran.
Revitalisasi ini dilakukan sebagai bagian dari upaya pengembangan kebudayaan Jawa, khususnya Mangkunegaran.
Nantinya, Taman Pracima dan bangunan-bangunan di dalamnya bakal dijadikan wadah pengembangan kesenian, kolaborasi budaya, pemberdayaan UMKM, serta tempat kulineran, sehingga lebih nyaman digunakan sebagai ruang publik.(Jef)