WahanaNews.co | Founder aplikasi Jangkau, Basuki Tjahaja
Purnama (BTP) atau Ahok, menyinggung menteri yang tertangkap
karena perkara sembako.
Padahal, Ahok mengatakan, dengan
teknologi, semua bisa transparan.
Baca Juga:
Ahok Diperiksa Hampir Delapan Jam, Bilang Kaget Ada Penyimpangan di Perusahaan
Ahok mulanya bercerita, teknologi
mesti dimanfaatkan sebaik mungkin agar memberikan dampak sosial yang besar.
Kemudian, ia bercerita, selama ini subsidi tidak tepat sasaran, karena
subsidi ditujukan pada barang.
"Kita tahu sendiri, selama ini subsidi kita dengan barang boleh dikatakan sering
tidak tepat sasaran, karena saya orang politik," kata Ahok, dalam teleconference,
Senin (21/12/2020).
Baca Juga:
Kejagung Dalami Peran Ahok di Kasus Pertamina yang Diduga Tahu Adanya Korupsi
Ia juga mencontohkan, saat mengirim
barang ke Papua, subsidi akan hilang, karena harga barang begitu mahal.
Menurutnya, dengan teknologi, di mana semua orang memiliki rekening bank, masalah itu bisa teratasi.
Ia mengatakan, yang terpenting dalam
teknologi ini ialah masalah data. Data ini, menurut Ahok, merupakan
sesuatu yang mahal.
Ahok pun berharap, aplikasi Jangkau yang ia kembangkan ini menjadi basis data yang baik untuk seluruh pemerintah daerah dan
kementerian.
"Saya mengharapkan, Jangkau ini menjadi
sebuah dashboard data yang baik untuk
seluruh pemerintah daerah dan kementerian," ujarnya.
Ahok juga berharap, tidak ada lagi
menteri tertangkap karena masalah sembako. Karena, menurut
Ahok, dengan teknologi dan anggaran yang ada, semua
bisa transparan.
"Jadi, saya
harap, tidak terjadi lagi gara-gara sembako menteri ketangkep, gitu loh. Ini kan
kasihan banget, gitu kan. Kenapa tidak dengan data
yang ada, uang yang ada, ini semua dengan teknologi, ini semua transparan kalau
dengan teknologi. Ini yang
saya harapkan," ujar Ahok. [dhn]