Domnhal mengatakan bahwa VX4 diklaim sebagai pesawat yang ramah lingkungan, karena menggunakan tenaga listrik atau baterai sebagai dayanya. Untuk itu, guna memastikan segala kesiapannya, pihaknya juga akan menyiapkan sarana dan prasarana atau infrastruktur yang dibutuhkan.
"Pesawat kami akan 100 kali lebih tenang daripada helikopter dan seratus kali lebih aman yang terus kami kembangkan. Kita punya manajemen sistem, sistem pendaratan, dan lain sebagainya untuk mendukung pengembangan taksi udara ini," ungkapnya.
Baca Juga:
Hujan Petir Bukan Masalah! Begini Cara Pesawat Modern Tetap Aman di Udara
Sementara itu, Tony Fernandes menambahkan AirAsia dan Avalon juga tengah mempersiapkan kesiapan infrastruktur atau sarana pendukung taksi terbang tersebut. Taksi terbang ini rencananya bakal memulai debutnya pada 2025 mendatang.
"Saya pikir awal 2025 dan tes penerbangan perdana akan segera dimulai pada April 2022 mendatang," ungkap Tony.
Untuk tarifnya, Tony mengatakan bahwa belum menentukan harga pastinya. Namun, taksi terbang tersebut akan menggunakan tarif layaknya taksi pada umumnya di darat.
Baca Juga:
Perjuangan Tekan Harga Tiket Pesawat Diungkap Menhub Budi Karya
"Kami belum menentukan harga pastinya, namun tarifnya adalah satu dolar AS atau Rp 14.254 (kurs saat ini) tiap kilometer (km)-nya. Namun, sekali lagi bukan urusan harga, tetapi nilai tambah," pungkasnya. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.