Pada 18 Mei 1696, tanah dusun terpencil dengan
hutan dan semak belukar dibeli oleh Cornelis Chastelein.
Cornelis merupakan seorang petinggi Verenigde
Oost Indische Compagnie (VOC).
Baca Juga:
IKIAD DPRD Kota Depok Gelar Pemeriksaan Kesehatan Bazar dan Bantuan Korban Bencana Sumatera
Berdasarkan catatan yang ada, wilayah Depok
banyak digunakan sebagai tempat pertapaan pada masa itu karena ketenangannya.
Tempat favorit pertapaan itu diperkirakan
berada di sekitar hutan Depok, Situ Pancoran Mas, dan tepian Kali Ciliwung.
"Mereka membuat padepokan (dangau)
sederhana dari bahan bambu untuk bersemedi," tulis Yano.
Baca Juga:
Hari Ibu: IKIAD DPRD Depok Bantu Korban Bencana Sumatera dan Sejumlah Giat Sosial
Saat berusia anak-anak pada tahun 1959, Yano
sempat menemukan padepokan yang dibangun di tepi Sungai Ciliwung dekat Kedung
Eretan untuk keperluan bersemedi orang tertentu.
"Nah, menurut versi ini, nama Depok itu
berasal dari kata padepokan," tambah Yano.