WahanaNews.co | Diduga kesal dan sedih karena anjing kesayangannya diracun, pemilik anjing di Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali membuat sayembara dengan imbalan besar agar pelaku yang memberi nasi racun tertangkap.
Sayembara itu dibuat pemilik anjing yang merupakan warga negara asing (WNA) asal Rusia bernama Victor. Asisten Victor menjelaskan kasus tersebut.
Baca Juga:
JPU Tuntut Donal Hariyanto dengan Pidana 1,5 Tahun Penjara atas Penyeludupan Anjing
"Niki (ini) kebetulan saya ini punya bos orang WNA, lalu pelihara anjing. Dia pelihara anjing kalau endak salah empat ekor yang sebelum mati yang tiga ekor ini," kata Komang saat dihubungi detikcom, Rabu (1/8/2021).
Komang menceritakan, peristiwa itu terjadi pada Rabu (25/8/2021) sekitar pukul 16.00-17.00 Wita di Jalan Nakula 9A, Kelurahan Legian, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung.
Victor awalnya berjalan-jalan di sekitar rumahnya bersama semua anjingnya. Setelah itu dia balik ke rumahnya dan menemukan orang yang tidak dikenal berhenti di sekitar rumahnya itu.
Baca Juga:
Akibat Gigitan Anjing Rabies, 29 Warga NTT Tewas Mayoritas Balita-Anak
"Tapi dia kurang tahu orangnya itu siapa. Terus karena dia tidak ada kecurigaan apapun dia biasain saja, terus dia jalan sampai ke rumahnya, (kemudian) orang itu langsung pergi," kata Komang.
Setelah jalan-jalan kemudian dia beristirahat di rumahnya, tetapi ketiga anjingnya dibiarkan di luar. Ia membiarkan anjingnya di luar guna menghilangkan stres karena sudah keseringan di dalam rumah.
Usai sekitar 10 menit anjingnya berada di luar rumah, dia balik untuk menjemput peliharaannya itu agar masuk ke dalam. Saat WNA itu keluar, ada nasi dibungkus dan sudah dimakan oleh salah satu ekor anjingnya.
"Nah setelah itu langsung dah anjingnya itu muntah-muntah langsung, udah lemas. Segera dibawa anjingnya itu ke klinik, ke dokter anjing. Nah itu dah (di sana) nggak bisa diselamatkan juga waktu itu sama dokternya," terang Komang.
Karena terburu-buru pergi ke dokter, Victor baru ingat bahwa dia lupa menutup pintu agar anjingnya yang lain tidak keluar rumah. Sebab saat itu ia belum terpikir bahwa nasi itu yang menyebabkan anjing keracunan.
"Jadi kata dokternya sesuai dengan pemeriksaannya dia bahwa kayaknya anjing memakan sesuatu yang beracun. Bahwa anjingnya dia makan racun. Dan anjingnya mengeluarkan nasi itu," kata dia.
Victor lalu pulang dan menemukan dua anjingnya yang lain sudah dalam kondisi tak sadar atau mati. Komang mengatakan Victor tidak terima anjingnya diracuni hingga mati.
Ia menyesalkan bahwa orang yang mungkin tidak suka dengan anjingnya itu langsung meracuni hewan peliharaannya. Padahal masalah tersebut bisa dibicarakan dengan baik-baik jika memang anjingnya dianggap mengganggu.
"Jadi karena itulah dia membuat sayembara seperti ini, karena kita tidak bisa membuktikan siapa yang melakukannya. Jadi dia buat poster, dia tempel di dekat-dekat di jalan dia di rumah itu, dan juga beberapa hari ini dia juga posting di Facebook, di sosial media," tutur Komang.
Sehari setelah 3 anjingnya mati, Victor langsung membuat sayembara. Komang mengatakan bosnya tidak melapor ke polisi karena merasa tidak punya bukti.
"Cuma nasi saja buktinya. Nah siapa yang naruh di sana. Ada rencana ke kepolisian juga, karena emang nggak ada bukti kita nggak bisa buat apa-apa. Makanya dia buat sayembara siapa yang bisa memberikan keterangan, siapa yang bisa menemukan pelakunya, membuktikan dan ikut membantu dari proses awal sampai akhir," papar Komang.