WahanaNews.co | Kutub bumi sedang mengalami panas ekstrem yang aneh secara simultan dengan bagian Antartika (Kutub Selatan) 70 derajat Fahrenheit (40 derajat Celcius) lebih hangat dari rata-rata dan daerah Arktik (Kutub Utara) 50 derajat F (30 derajat Celcius) lebih hangat dari rata-rata.
Stasiun cuaca di Antartika memecahkan rekor pada hari Jumat (18/3/2022), saat wilayah itu mendekati musim gugur.
Baca Juga:
Imbauan Cuaca Ekstrem BMKG, KAOPP Danau Toba Minta Nahkoda Waspada
Stasiun Concordia setinggi dua mil (3.234 meter) berada pada suhu 10 derajat F (-12,2 derajat Celcius), yaitu sekitar 70 derajat F lebih hangat dari rata-rata.
Sementara stasiun Vostok yang lebih tinggi mencatat di atas 0 derajat F (-17,7 derajat Celcius), mengalahkan rekor sepanjang masa lebih tinggi 27 derajat F (15 derajat C), menurut tweet dari pelacak catatan cuaca ekstrem, Maximiliano Herrera.
Pesisir Pangkalan Terra Nova (Antartika) jauh di atas titik beku pada 44,6 derajat F (7 derajat Celcius).
Baca Juga:
Bupati Karo Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi 2025 Melalui Zoom di KCC
Ini mengejutkan para pejabat di Pusat Data Salju dan Es Nasional di Boulder, Colorado, karena mereka memperhatikan Kutub Utara, di mana suhunya 50 derajat F lebih hangat dari rata-rata, dan daerah di sekitar Kutub Utara mendekati atau pada titik leleh, yang benar-benar tidak biasa untuk pertengahan Maret, kata ilmuwan pusat es, Walt Meier.
"Mereka adalah musim yang berlawanan. Anda tidak melihat Kutub Utara dan Kutub Selatan keduanya mencair pada saat yang sama," kata Meier kepada The Associated Press, Jumat malam.
"Ini jelas kejadian yang tidak biasa. Ini cukup menakjubkan," tambah Meier.