Raja Singasari keempat yang bernama Ranggawuni atau lebih dikenal dengan Nararya Sminingrat meletakkan tonggak sejarah baru di Lumajang. Dalam Prasasti Mulamalurung lempengan VII halaman a baris 1-3 disebutkan, Nararya Sminingrat menobatkan anaknya yang bernama Nararya Kirana sebagai penguasa Lamajang pada tahun 1177 Saka (1255 M).
Kerajaan Singasari kemudian runtuh pada tahun 1292 M akibat terjadinya Pemberontakan Jayakatwang. Saat itu, pasukan Kerajaan Singasari dikerahkan dalam ekspedisi Pamelayu untuk menghadapi serangan pasukan Mongol.
Baca Juga:
Menteri PMK Hadiri Tawur Agung Kesanga di Candi Prambanan Yogyakarta
Kesempatan itu dimanfaatkan oleh Jayakatwang untuk melakukan balas dendam dengan menyerang Kerajaan Singasari yang telah meruntuhkan Kerajaan Kediri. Dalam penyerangan tersebut, Jayakatwang dan pasukannya berhasil membunuh Raja Kertanegara.
Setelah Kerajaan Singasari runtuh, Raden Wijaya yang merupakan menantu Raja Kertanegara berhasil kabur ke arah timur. Raden Wijaya kemudian bertemu dengan Arya Wiraraja yang saat itu menjabat sebagai Adipati Sumenep.
Raden Wijaya bersama Arya Wiraraja merencanakan siasat untuk merebut tahta kerajaan dari tangan Jayakatwang. Jika berhasil, Raden Wijaya berjanji akan membagi wilayah kekuasaannya dengan Arya Wiraraja.
Baca Juga:
Pengadilan di India Izinkan Umat Hindu Melaksanakan Ibadah Dalam Mesjid Gyanvapi
Sesuai dengan saran Arya Wiraraja, Raden Wijaya menyerahkan diri kepada Jayakatwang untuk mengabdi kepada Kerajaan Kediri. Untuk membuktikan kesetiaan Raden Wijaya, Jayakatwang memerintah Raden Wijaya untuk membuka Hutan Tarik.
Ketika Raden Wijaya membuka Hutan Tarik, Arya Wiraraja mengirim orang-orang Sumenep untuk membantu Raden Wijaya dalam melaksanakan tugas tersebut.Menurut Kidung Panji Wijayakrama, salah seorang dari Sumenep menemukan buah Maja yang rasanya pahit. Akhirnya, desa pemukiman di dekat Hutan Tarik diberi nama Majapahit oleh Raden Wijaya.
Dalam Naskah Yuan Shi dikisahkan bahwa pasukan Mongol bermaksud untuk menghukum Raja Kertanegara pada tahun 1293 M. Karena Kerajaan Singasari sudah runtuh, Raden Wijaya akhirnya mengajak pasukan Mongol untuk menyerang Jayakatwang.