WahanaNews.co | Informasi hoaks seputar vaksin Covid-19 masih beredar di tengah
masyarkat.
Kondisi ini tentu menciptakan
kekhawatiran bagi masyarakat yang mudah percaya terhadap informasi yang
diterima tanpa memastikan kebenarannya.
Baca Juga:
Katalin Kariko dan Drew Weissman Raih Nobel Kedokteran 2023
Tim Cek Fakta
Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah klaim
seputar vaksin Covid-19 dalam sepekan. Hasilnya, informasi tersebut terbukti palsu alias hoaks.
Berikut kumpulan informasi hoaks
sepekan seputar vaksin Covid-19:
Baca Juga:
Vaksin Covid-19 Bakal Berbayar, Kemenkes Jawab Ini
1. Video Ratusan Santri Terkapar
Sebuah video yang mengklaim ratusan santri terkapar usai disuntik vaksin virus Corona Covid-19 beredar di media sosial.
Video tersebut disebarkan akun Facebook Rizki Berkah pada 10 Januari
2021.
Dalam video tersebut tampak beberapa
santri lemas. Mereka terlihat digendong dan dibawa ke suatu ruangan. Di ruangan
tersebut mereka terbaring lemas.
Dalam video itu, para santri
tersebut disebutkan berasal dari Pondok Pesantren Madinatul Ulum, Jember, Jawa Timur.
Akun Facebook Rizki Berkah kemudian mengklaim bahwa ratusan santri
tersebut terkapar usai disuntik vaksin Covid-19.
"Akibat vaksin hampir 100 anak santri terkapar, harus ditelusuri,
jangan2 ini Suntik vaksin covid-19," tulis akun Facebook Rizki Berkah.
Benarkah ratusan santri dalam video
tersebut terkapar usai disuntik vaksin virus Corona
Covid-19?
Hasil penelusuran Tim Cek Fakta
Liputan6.com, video yang diklaim ratusan santri
terkapar usai disuntik vaksin Covid-19 itu ternyata
tidak benar.
Faktanya, video tersebut merupakan
peristiwa ratusan santri yang mengalami gangguan kesehatan usai disuntik vaksin
difteri pada Februari 2018 silam.
2. Ulama Aceh Haramkan Vaksin Covid-19
Tim Cek Fakta
Liputan6.com mendapati klaim ulama Aceh
mengharamkan vaksin Covid-19.
Klaim ulama Aceh mengharamkan vaksin
Covid-19 itu diunggah akun Facebook
Rauzatul Jannah pada 10 Januari 2021. Unggahan tersebut berupa tangkapan
layar.
Kemudian, tangkapan
layar tersebut diberi keterangan sebagai berikut: "Kalau masih berani paksin aku rampas suntik yg paksin, ku tusuk dia
pake suntik itu sampe tembus ke tulang nya, ini sepakat rakyat aceh."
Benarkah ulama Aceh mengharamkan
vaksin Covid-19?
Hasil penelusuran Tim Cek Fakta
Liputan6.com, klaim ulama Aceh mengharamkan vaksin
Covid-19 tidak benar.
Ulama Aceh, melalui
MPU Aceh, meminta masyarakat tidak meragukan vaksin Covid-19, karena MUI sudah menyatakan vaksin yang diproduksi Sinovac
tersebut halal dan tidak ada unsur najis mughallazah.
3. Dokter dan Perawat di RS Purwakarta
Tolak Divaksin
Kabar tentang dokter dan perawat di
salah satu rumah sakit di Purwakarta menolak disuntik vaksin beredar di media
sosial.
Kabar ini disebarkan akun Facebook The Rocky Gerung pada 9 Januari
2021.
Akun Facebook The Rocky Gerung mengunggah artikel berjudul
"Viral Video Dokter dan Perawat di RS Purwakarta Tolak Disuntik
Vaksin" yang dimuat situs nalars.com.
"Viral Video Dokter dan Perawat di RS Purwakarta Tolak Disuntik Vaksin,"
tulis akun Facebook The Rocky Gerung.
Konten yang disebarkan akun Facebook The Rocky Gerung itu telah 2.200 kali dibagikan dan mendapat 129 komentar warganet.
Benarkah dokter dan perawat di salah
satu rumah sakit di Purwakarta menolak disuntik vaksin?
Kabar dokter dan perawat di salah satu
rumah sakit di Purwakarta menolak disuntik vaksin itu ternyata
tidak benar.
Faktanya, video dokter dan perawat
yang itu hanya sebatas candaan dan tidak ada niat menolak vaksin.
Konten yang disebarkan akun Facebook The Rocky Gerung masuk kategori
palsu.
4. Moeldoko Sebut Vaksin untuk Jokowi Beda
Klaim tentang Kepala Staf Kepresidenan
(KSP) Moeldoko menyebut vaksin untuk Presiden Jokowi berbeda dengan yang
tersebar untuk umum, beredar di media sosial.
Klaim ini disebarkan akun Facebook Muh Al Azhar pada 13 Januari
2020.
Akun Facebook Muh Al Azhar mengunggah gambar tangkapan pesan berantai
berisi narasi sebagai berikut: "MOELDOKO
ANGKAT BICARA: VAKSIN UNTUK PRESIDEN JOKOWI BEDA DENGAN YANG TERSEBAR UNTUK
UMUM..." "Hhheeeeemmmmmmm..... #Dongkol," tulis akun Facebook Muh Al Azhar.
Konten yang disebarkan akun Facebook Muh Al Azhar itu telah 18 kali diihat dan 20 kali dibagikan warganet.
Benarkah Kepala Staf Kepresidenan
(KSP) Moeldoko menyebut vaksin untuk Presiden Jokowi berbeda dengan yang
tersebar untuk umum?
Hasil penelusuran Tim Cek Fakta
Liputan6.com, klaim tentang Kepala Staf
Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyebut vaksin untuk Presiden Jokowi berbeda
dengan yang tersebar untuk umum itu ternyata tidak benar.
Faktanya, Moeldoko tidak pernah
menyebut hal demikian. Moeldoko justru mengatakan prosedur vaksinasi Covid-19 terhadap Presiden akan sama seperti yang dilakukan kepada
masyarakat.
Konten yang disebarkan akun Facebook Muh Al Azhar masuk kategori
palsu.
5. Klaim Jokowi dan Pejabat Cuma Disuntik Vitamin
Pada Rabu, 13 Januari 2021, Presiden
Joko Widodo alias Jokowi beserta para pejabat dan tokoh
melakukan suntikan vaksin Covid-19 buatan China, Sinovac. Vaksinasi
ini dilakukan secara live.
Di hari yang sama, pemilik akun Facebook Harianto mengunggah klaim yang
menyebut cairan yang disuntikkan kepada Jokowi dan para tokoh itu bukanlah vaksin Covid-19,
tapi vitamin.
Begini narasinya: "Assalamualaikum Salam kenal tuk sobat semua
yg tergabung di group ini... Sekedar info vaksin sinovack yg aye Posting ini
berada di urutan nomor 1 dan 2 sedangkan yg nomor 3 itu adalah vitamin yg di
suntikkan ke para pemberi contoh tadi siang yg tersiar di TV para pejabat
negara, nah gimana menurut pendapat anda....alah Mak hari gini masih saja ada..
yg mau coba coba.."
Dalam klaim, pemilik akun ini
mengungah tiga foto soal jarum suntik yang disebut menggunakan vitamin, bukan
vaksin Covid-19 Sinovac.
Lalu, benarkah klaim yang menyebut
cairan yang disuntikan kepada Jokowi dan para tokoh itu bukan
vaksin Covid-19, tapi vitamin?
Klaim yang menyebut cairan yang
disuntikan kepada Joko Widodo dan para tokoh bukan vaksin Covid-19 tapi vitamin itu merupakan informasi yang tidak benar
alias hoaks.
Faktanya, Jokowi dan para tokoh
disuntik vaksin Covid-19 buatan China, Sinovac.
6. Jarum Suntik di Kemasan Vaksin Sinovac
untuk Jokowi Berbeda
Pada Kamis (14/1/20210), pemilik akun Facebook Marwoto Adi
mengunggah sebuah klaim yang menyebut kemasan vaksin Sinovac yang disuntikkan kepada Presiden Joko Widodo berbeda dari foto
awal beredarnya vaksin buatan China ini.
Dia mengklaim kalau jarum suntik yang
dipergunakan untuk menyuntik Joko Widodo pada Rabu (13/1/2021) berbeda dari
foto awal Sinovac yang beredar di media sosial.
Begini narasinya: "Pantesan Netizen sudah curigaan banget. Perhatikan
gambar dibawah ini. Kalo sinovac yg asli, vaksin & jarum itu SUDAH JADI
KESATUAN. Sementara Pakde vaksin dimasukkan dulu ke dalam jarum suntik.
Perhatikan juga jarum suntik.===== Sinovac. Vaksin+jarum."
Dalam klaim, pemilik akun ini
mengambil perbandingan dengan jarum suntik saat Jokowi melakukan vaksinasi
dengan foto jarum suntik vaksin Sinovac yang beredar pertama kali.
Lalu, benarkah klaim kemasan vaksin
Sinovac yang disuntikkan ke Presiden
Joko Widodo berbeda?
Klaim yang menyebut kemasan vaksin
Sinovac yang disuntikkan ke Presiden
Joko Widodo berbeda adalah salah.
Vaksinasi yang diberikan ke Presiden
Jokowi merupakan kemasan vial yang juga bakal dipakai oleh masyarakat luas. [qnt]