WahanaNews.co | Dua orang profesor dari University of Pennsylvania, Amerika Serikat meraih Nobel Kedokteran 2023.
Nobel bidang fisiologi atau kedokteran tahun ini dianugerahkan kepada Katalin Kariko dan Drew Weissman atas karya mereka pada vaksin mRNA, yang berperan penting dalam membatasi penyebaran Covid-19 selama pandemi.
Kata Komite Hadiah Nobel, Kariko dan Weissman menerbitkan temuan mereka dalam sebuah makalah tahun 2005 yang hanya mendapat sedikit perhatian kala itu.
Baca Juga:
Donald Trump Tunjuk Elon Musk Pimpin Departemen Efisiensi Pemerintah di Kabinetnya
Namun kemudian makalah mereka menjadi dasar bagi pengembangan vaksin mRNA yang sangat penting dan bermanfaat bagi umat manusia selama pandemi Covid-19.
Komite Nobel memuji "temuan inovatif" kedua ilmuwan yang "secara mendasar mengubah pemahaman kita tentang bagaimana mRNA berinteraksi dengan sistem kekebalan tubuh manusia."
"Para pemenang berkontribusi terhadap laju pengembangan vaksin yang belum pernah terjadi sebelumnya selama salah satu ancaman terbesar terhadap kesehatan manusia di zaman modern," kata Komite Nobel di Stockholm, Swedia, seperti dikutip dari laman CNN, Senin (2/10/2023).
Rickard Sandberg, anggota komite Hadiah Nobel bidang Kedokteran, mengatakan bahwa vaksin mRNA dan vaksin Covid-19 lainnya, telah diberikan kepada komunitas global lebih dari 13 miliar kali.
"Bersama-sama, mereka telah menyelamatkan jutaan nyawa, mencegah Covid-19 yang parah, mengurangi beban penyakit secara keseluruhan dan memungkinkan masyarakat untuk kembali terbuka," tutur Sandberg.
"Hadiah Nobel tahun ini mengakui penemuan sains dasar mereka yang secara mendasar mengubah pemahaman kita tentang bagaimana mRNA berinteraksi dengan sistem kekebalan tubuh," sambungnya.
Profil
Baca Juga:
Bebas dari Tuduhan Korupsi, Muhammad Yunus Jadi PM Bangladesh
Kariko, seorang ahli biokimia keturunan Hongaria-Amerika, dan Weissman, seorang dokter AS, keduanya adalah profesor dari University of Pennsylvania.
Pekerjaan mereka menjadi landasan bagi perusahaan Pfizer dan mitranya yang berbasis di Jerman, BioNTech, serta Moderna, untuk menggunakan pendekatan baru dalam memproduksi vaksin yang menggunakan messenger RNA atau mRNA.
Messenger RNA adalah untaian tunggal kode genetik yang dapat "dibaca" oleh sel dan digunakan untuk membuat protein.
Dalam kasus vaksin ini, mRNA menginstruksikan sel-sel di dalam tubuh untuk membuat bagian tertentu dari protein lonjakan virus.