"Kupikir dia sudah mati. Membeku lebih kaku dari papan,
tapi aku melihat beberapa gelembung keluar dari hidungnya," ungkap Nelson
seperti dilansir Science Alert.
Dalam kata-kata George Sather, dokter yang merawatnya
berkata bahwa tubuhnya dingin, benar-benar padat, seperti sepotong daging yang
membeku.
Baca Juga:
Ngeri! Bencana Global Bakal Terjadi jika Seluruh Es Antartika Mencair
Dalam kata-kata George Sather, dokter yang merawatnya
berkata bahwa tubuhnya dingin, benar-benar padat, seperti sepotong daging yang
membeku.
Jika bukan karena respons cepat Nelson, Hilliard mungkin
saja menjadi salah satu dari ribuan kematian akibat hipotermia setiap
tahunnnya. Sebaliknya, kisahnya telah menjadi bagian dari pengetahuan baru
medis dan memancing rasa ingin tahu para komunitas ilmiah.
Bagaimana mungkin tubuh Jean Hilliard bisa bertahan hidup
dalam keadaan sudah membeku seperti itu?
Baca Juga:
Kejaksaan Negeri Tanjab Timur Tetapkan 4 Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Pembangunan Gedung MAN 2
Suhu tubuh Hiliiard ditemukan hampir 27 derajat Celsius, 10
derajat penuh di bawah suhu tubuh manusia normal yang sehat. Tubuhnya terlihat
jelas membeku. Wajahnya pucat, matanya menjadi padat, dan kulitnya dilaporkan terlalu
keras untuk ditusuk dengan jarum suntik.
Menurut perkataan George Sather, dokter yang merawatnya,
"Tubuhnya dingin, benar-benar padat, seperti sepotong daging yang
membeku."
Namun hanya dalam beberapa jam, dihangatkan oleh bantalan
pemanas, tubuh Hilliard kembali sehat. Dia mulai bisa berbicara pada siang
hari, lalu pada malam harinya ia sudah boleh pulang dan bisa menjalani
kehidupannya seperti biasa.