WahanaNews.co | Ayah Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat, Samuel Hutabarat, mengungkapkan impian dan rencana sang putra yang belum tercapai saat mewakili wisuda.
Samuel mengatakan ada dua cita-cita Brigadir J yang sudah ia impikan saat masih hidup.
Baca Juga:
Perjalanan Vonis Ferdy Sambo dari Hukuman Mati Jadi Penjara Seumur Hidup
Yosua bercita-cita ingin segera menikah setelah tamat dari bangku kuliah Universitas Terbuk a(UT) Jambi.
"Anak saya cita-citanya belum tercapai, yaitu menjadi perwira. Tapi ajal lebih dulu menjemputnya. Dua hal yang belum tercapai satu dia belum dapat ijazah S.H, kedua rencana tahun depan ingin menikah," kata Samuel kepada wartawan Selasa, (23/8).
Samuel mengungkapkan, bahwa anaknya yang wisuda berkeinginan untuk mempersembahkan gelar sarjana hukum pada orang tua.
Baca Juga:
Seluruh Tergugat Tak Hadir, Sidang Gugatan Rp 7,5 M Keluarga Brigadir J Ditunda
Meski demikian, Samuel menghaturkan rasa terima kasihnya kepada pihak UT.
Baginya, kampus itu telah memberi kesempatan bagi anaknya untuk menimba ilmu dengan memberikan berbagai kontribusi positif untuk almarhum anaknya.
"Kami menyampaikan syukur atas nama keluarga besar kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor UT, Wakil Rektor UT, ketua dan seluruh anggota Senat UT dan direktur UT Provinsi Jambi," ucapnya.
"Kami sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas perhatian dan bantuan yang telah diberikan kepada kami keluarga yang telah memfasilitasi atas diwisudanya Yosua menyelesaikan studinya sebelum dia meninggal dunia," imbuh Samuel.
Samuel mengatakan, jika anaknya telah berkuliah di UT Jambi sejak 2015.
Ia mengakui jika anaknya tak bisa menyelesaikan studinya pada jurusan Ilmu Hukum secara tepat waktu.
Hal ini dikarenakan kesibukan Yosua sebagai polisi di Korps Brimob.
Bahkan, beberapa kali Brigadir J harus bertugas ke luar daerah sehingga membuat kuliahnya sedikit terganggu.
"Memang kalau dihitung tahun belajar, seharusnya 2019 almarhum sudah seharusnya menyelesaikan studinya. Tapi karena almarhum dulu sebelum di Jakarta bertugas di Brimob Polda Jambi, karena itu almarhum beberapa kali BKO ke luar daerah. Di situ makanya anak kita ini agak bisa sampai 7 tahun menjalani studinya," tuturnya.
Samuel menuturkan selaku orang tua mewakili wisuda Brigadir J sangat terharu. Ia teringat saat masa-masa membesarkan almarhum dari kecil hingga akhir hidupnya.
"Kita mengingat semua kami perjuangan orang tua apalagi kami dibilang bukan orang berada, bisa kami bina dia oleh bimbingan Tuhan. Inilah kesedihan yang kami rasa secara pribadi atau keluarga besar sesudah dia berjuang untuk mendapatkan sarjananya saya yang menggantikan almarhum sangat sedih," tutup Samuel.
Saat Samuel Hutabarat menghadiri wisuda di Universitas Terbuka, Pamulang, Tangerang Selatan tak terlihat ibunda Yosua, Rosti Simanjuntak.
Menurut Irma Hutabarat, aktivis yang mendampingi Samuel Hutabarat, ibunda Brigadir J tidak hadir dalam acara wisuda tersebut.
"Ibunya tidak bisa datang, ibu Rosti Simanjuntak karena memang masih belum kuat badannya," ujarnya.
Menurutnya, ibunda Brigadir J masih menyimpan kesedihan mendalam.
"Saya pikir juga terlalu sedih, terlalu sakit hatinya untuk melihat cita-cita anaknya tercapai, tetapi anaknya sudah meninggal dunia," kata Irma Hutabarat. [qnt]